Page 27 - E-MODUL METOPEN BERBASIS HYBRID LEARNING DENGAN TEKNIK SCAFFOLDING
P. 27

e.  Sampling Bola Salju

                     Sampling bola salju dimulai dengan mengidentifikasi seseorang yang memenuhi
                kriteria  penelitian,  lalu  memintanya  merekomendasikan  orang  lain  yang  mungkin

                memenuhi kriteria tersebut. Teknik ini jarang menghasilkan sampel yang representatif,

                namun berguna untuk menjangkau populasi yang sulit ditemui, seperti orang-orang tak
                bertempat tinggal. Misalnya, kita mungkin kesulitan mendapatkan daftar gelandangan

                di  suatu  wilayah,  tetapi  kita  bisa  pergi  ke  wilayah  itu,  mengenali  satu  orang,  dan
                memintanya merekomendasikan orang lain.

                     Bias sampling adalah cerita lain. Bias sampling bukan hasil dari acak, kemungkinan
                berbeda antara sampel dan populasi. Bias sampling merupakan kesalahan sistematis dan

                umum  dari  peneliti.  Jika  menyadari  sumber-sumber  bias,  peneliti  dapat  menghindari

                                                  10
                bias  pada  semua  kemungkinan.    memberi  contoh  bias  sampel  yang  terjadi  pada
                polling pendapat yang dilakukan oleh Literary Digest pada pemilihan presiden Amerika

                pada  tahun  1936.  Polling  pendapat  tersebut  memprediksikan  bahwa  Roosevelt  akan
                dikalahkan oleh Landon. Prediksi tersebut didasarkan pada suatu pengumpulan pendapat

                dari  beberapa  juta  orang.  Ketidak  beruntungan  bagi  Literary  Digest,  prediksinya  salah
                karena  didasarkan  pada  suatu  sampel  yang  bias.  Sampel  dipilih  berdasarkan  daftar

                registrasi mobil  dan direktori  telepon. Begitulah, sampel tidak secara tepat mewakili

                populasi  pemilihan.  Orang  tanpa  mobil  dan  telepon  ikut  memilih!  Pengumpul  suara
                modern  lebih  berpengetahuan  dan  lebih  hati-hati  untuk  menjamin  agar  sampel

                representatif terhadap populasi pemilih pada variabel-variabel yang relevan seperti status

                sosioekonomik.



                                                     Kasus


             Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengevaluasi  efektivitas  metode  pengajaran  bahasa  dan  sastra
             Indonesia  di  sekolah  menengah  atas.  Seiring  dengan  berkembangnya  kurikulum  dan  metode
             pembelajaran,  penting  untuk  memahami  sejauh  mana  metode-metode  tersebut  berdampak  pada
             pemahaman dan apresiasi siswa terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Populasi penelitian ini adalah
             siswa  kelas  6  di  seluruh  SMA  di  kota  Masohi.  Kota  Jakarta  dipilih  karena  memiliki  keragaman
             sekolah dan latar belakang siswa yang representatif.
                 1.   Mengidentifikasi seluruh SMA di kota Jakarta yang menjadi populasi penelitian.
                 2.  Membagi  populasi  menjadi  strata  berdasarkan  tipe  sekolah  (negeri  dan  swasta),  lokasi
                     (pusat, pinggiran), dan status ekonomi siswa (tinggi, menengah, rendah).
                 3.  Dari setiap strata, diambil sampel acak sebanyak 10% dari jumlah siswa kelas 11 di masing-
                     masing  sekolah.  Misalnya,  jika  sebuah  strata  memiliki  200  siswa,  maka  20  siswa  akan
                     diambil sebagai sampel.



                21 | Metopen dengan teknik Scaffolding
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32