Page 23 - E-MODUL METOPEN BERBASIS HYBRID LEARNING DENGAN TEKNIK SCAFFOLDING
P. 23

populasi itu  disusun secara alfabetis misalnya, maka ada kemungkinan bahwa setiap

                anggota  yang  ke  k  mempunyai  ciri  unik  yang  dapat  mempengaruhi  variabel  terikat
                                                                                    9
                penelitian. Akibatnya akan diperoleh sampel yang bias atau timpang  .


                   3.  Penarikan Sampel Acak Gugus (Cluster/Area Random Sampling)
                     Masalah  dengan  teknik-teknik  pengambilan  sampel  acak  ketika  kita  harus

                mengambil sampel dari populasi dengan menyeberang melintasi suatu wilayah geografis
                yang luas, kita harus mengcover wilayah secara geografis agar memperoleh masing-

                masing unit yang kita sampel. Bayangkan pengambilan suatu sampel acak sederhana dari
                semua  penduduk  kota  Masohi  untuk  melaksanakan  wawancara  perorangan.  Dengan

                keberuntungan penarikan sampel kita akan memutar dengan responden-responden yang

                datang dari semua wilayah. Pewawancara kita akan berkeliling untuk melakukannya.
                Untuk  masalah  seperti  ini  tentu  akan  lebih  baik  digunakan  teknik penarikan sampel

                gugus (cluster).
                     Dalam penarikan sampel acak gugus, kita mengikuti langkah-langkah berikut:

                        Bagi populasi ke dalam gugus-gugus (biasanya berdasarkan  batas-batas geografis)
                        Tarik sampel setiap gugus secara acak

                        Ukur semua unit di dalam gugus-gugus yang disampel.

                     Sebagai contoh,  untuk  survei  pemerintahan di Kabupaten Maluku Tengah, kita
                dapat menggunakan penarikan sampel acak gugus dengan membagi wilayah menjadi

                lima  area.  Strategi  ini  menghemat  ongkos  transportasi  dan  meningkatkan  efisiensi

                administrasi. Teknik ini tidak diperlukan jika survei dilakukan melalui pos atau telepon
                karena lebih murah dan efisien.


                   4.  Penarikan Sampel Multi Tahap

                     Keempat  teknik  penarikan  sampel  yang  telah  kita  bicarakan  di  atas  merupakan
                strategi-strategi penarikan sampel yang paling sederhana. Dalam penelitian sosial terapan

                yang  nyata,  kita  akan  menggunakan  teknik-teknik  penarikan  sampel  yang  lebih

                kompleks dari variasi-variasi sederhana ini. Prinsip yang paling penting di sini adalah
                bahwa kita dapat menggabungkan berbagai teknik penarikan sampel acak sederhana di

                atas  dalam  suatu  variasi  cara-cara  yang  bermanfaat  yang  membantu  kita  memenuhi
                keperluan penarikan sampel yang paling efektif dan efisien. Bila kita mengkombinasikan

                teknik-teknik penarikan sampel, kita namakan cara ini “ penarikan sampel multi-tahap”
                (multi-stage sampling).

                17 | Metopen dengan teknik Scaffolding
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28