Page 24 - E-MODUL METOPEN BERBASIS HYBRID LEARNING DENGAN TEKNIK SCAFFOLDING
P. 24
Untuk keperluan wawancara perorangan di Maluku Tengah, kita dapat
menggunakan beberapa teknik penarikan sampel. Pertama, kita bisa melakukan
penarikan sampel gugus dengan mengukur setiap orang dalam gugus terpilih. Namun,
karena tidak mungkin mengukur semua orang, kita perlu melakukan stratifikasi dalam
gugus tersebut, sehingga menghasilkan proses penarikan sampel dua tahap. Contoh lain
adalah penarikan sampel siswa sekolah berdasarkan tingkat ekonomi dan pendidikan.
Kita bisa melakukan penarikan sampel acak sederhana dari sekolah, kelas, hingga
siswa. Dengan mengkombinasikan teknik stratifikasi dan acak sederhana, kita dapat
memperoleh variasi teknik penarikan sampel untuk berbagai konteks penelitian.
5. Teknik Penarikan Sampel Tak Berpeluang
6
Menurut perbedaan antara sampling tak berpeluang dan sampling berpeluang
adalah bahwa sampling tak berpeluang tidak melibatkan pemilihan acak sementara
sampling berpeluang melibatkannya. Apakah hal ini berarti bahwa sampel-sampel tak
berpeluang tidak representatif terhadap populasi? Tidak harus begitu. Akan tetapi itu
berarti bahwa sampel-sampel tak berpeluang tidak tergantung pada teori rasional
probabilitas. Sekurangnya dengan suatu sampel berpeluang kita mengetahui manfaat
probabilitas bahwa kita memiliki sampel yang benar-benar mewakili populasi. Kita
mampu untuk menaksir interval kepercayaan untuk statistik.
Dengan sampel-sampel tak berpeluang, kita dapat atau tidak dapat mewakili
populasi secara baik, dan itu akan menyulitkan kita untuk mengetahui seberapa baik
apa yang telah kita lakukan. Secara umum, para peneliti mengutamakan teknik-teknik
sampling acak atau berpeluang dari teknik-teknik sampling tak berpeluang, dan
memandangnya sebagai lebih akurat dan teliti. Bagaimanapun dalam penelitian
sosial terapan ada kemungkinan kondisi-kondisi yang tidak memungkinkan untuk
melakukan penarikan sampel secara acak atau berpeluang. Dalam hal ini kita
memandang teknik-teknik sampling tak berpeluang sebagai alternatif.
Kita dapat membagi teknik-teknik sampling tak berpeluang ke dalam dua jenis,
yaitu “aksidental” dan “purposive”. Sebagian besar teknik sampling pada hakikatnya
adalah purposive karena biasanya kita mendekati masalah sampling dengan suatu
rencana dalam pikiran kita. Perbedaan yang paling penting di antara jenis teknik-teknik
sampling ini di antaranya adalah perbedaan jenis dari pendekatan-pendekatan sampling
6
purposive .
18 | Metopen dengan teknik Scaffolding