Page 22 - E-MODUL METOPEN BERBASIS HYBRID LEARNING DENGAN TEKNIK SCAFFOLDING
P. 22

atau  kelompok  adalah  homogen.  Jika  homogen,  kita  berharap  bahwa  variabilitas  di

                dalam  kelompok-kelompok  lebih  rendah  daripada  variabilitas  populasi  secara
                keseluruhan. Sampling yang dibuat strata berperan besar pada fakta tersebut.

                     Populasi  pelanggan  perusahaan  kita  terbagi  menjadi  tiga  kelompok:  kelas  bawah,

                kelas menengah, dan kelas atas. Kelas menengah dan kelas atas merupakan minoritas (10%
                dan 5%). Dalam sampling acak sederhana dari n = 100 dengan fraksi sampling 10%, kita

                hanya mendapatkan 10 dan 5 orang dari masing-masing kelompok kecil tersebut. Dengan
                stratifikasi,  kita  dapat  melakukan  lebih  baik.  Misalkan  kita  ingin  sampel  100  orang  dari

                populasi 1000 pelanggan. Untuk mengkaji subkelompok, kita butuh minimal 25 kasus per
                kelompok:  50  untuk  kelas  bawah,  25  untuk  kelas  menengah,  dan  25  untuk  kelas  atas.

                Dengan stratifikasi, kita ambil 25 dari 100 pelanggan kelas menengah (25%) dan 25 dari 50

                pelanggan  kelas  atas  (50%).  Dari  850  pelanggan  kelas  bawah,  kita  ambil  50  (5,88%).
                Karena  kelompok  lebih  homogen  dalam  kelompok  daripada  lintas  populasi,  kita  dapat

                berharap ketelitian statistik lebih besar dan kesimpulan sub kelompok yang bermakna.


                   2.  Penarikan Sampel Acak Sistematik (Systematic Random Sampling)
                     Terdapat beberapa langkah yang perlu diikuti agar kita memperoleh suatu sampel

                acak yang sistematik:

                     •  Jumlah unit dalam populasi dari 1 ke N
                     •  Penentuan pada n (ukuran sampel) yang kita perlukan

                     •  K = N/n = ukuran interval

                     •  Pemilihan secara acak suatu bilangan bulat antara 1 s.d K
                     •  Kemudian mengambil setiap unit k.

                     Untuk memahami lebih jelas, mari kita ambil contoh populasi dengan N = 100 orang
                dan sampel n = 20. Dalam teknik penarikan sampel sistematik, populasi harus diurutkan

                secara acak. Fraksi sampling adalah f = 20/100 = 20%, dan intervalnya k = N/n = 100/20 =

                5. Pilih angka acak antara 1 hingga 5; misalkan angka 4. Mulai dari unit nomor 4 dalam
                daftar, ambil setiap unit ke-5 (4, 9, 14, 19, dst.) hingga mendapatkan 20 unit sampel.

                     Penarikan  sampel  secara  sistematis  berbeda  dengan  penarikan  sampel  acak
                sederhana  karena  adanya  berbagai  pilihan  yang  tidak  bebas.  Begitu  kasus  pertama

                terpilih,  maka  semua  kasus  yang  dimasukkan  ke  dalam  sampel  selanjutnya  telah

                ditentukan  secara  otomatis.  Apabila  daftar  populasi  telah  disusun  secara  acak,  maka
                penarikan sampel secara sistematis akan menghasilkan sampel yang secara statistik dapat

                dianggap  sebagai  pengganti  yang  layak  bagi  sampel  acak.  Akan  tetapi,  jka  daftar
                16 | Metopen dengan teknik Scaffolding
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27