Page 57 - E-MODUL METOPEN BERBASIS HYBRID LEARNING DENGAN TEKNIK SCAFFOLDING
P. 57
Materi
A. Pengertian Metode Survei
Metode survei merupakan bagian dari paradigma positivisme atau
postpositivisme. Positivisme mengasumsikan realitas yang diteliti sebagai hal
yang nyata yang ditampakkan oleh ciri-ciri objektif berupa keteraturan,
keterukuran dan kepastian, hukum sebab akibat, dan sebagainya 31 .
Pengetahuan berdasarkan paradigma ini disusun berdasarkan logika deduktif
dengan merangkai atau menempatkan teori- teori atau pengetahuan sebelumnya
sebagai landasan penyusunan hipotesis dan melakukan pengujian terhadapnya
berdasarkan prinsip dan teknik kuantitatif. Hasil temuan dinilai sebagai fakta
dan dapat digeneralisasi. Posisi peneliti dalam konteks ini adalah sebagai
‘disinterested scientist’ yang tidak boleh memiliki keterlibatan dengan objek
kajian karena dianggap berpotensi mengakibatkan bias.
Peneliti harus mematuhi sejumlah kaidah. Pertama, peneliti harus
membangun jarak dengan penelitiannya untuk menghindari bias. Kedua,
kaidah yang menyangkut hasil penelitian. Hasil survei umumnya digunakan
untuk melakukan konfirmasi teoritik. Karena itu, salah satu tahapan riset
diawali dengan menyusun kerangka teori dan kemudian diturunkan ke dalam
variabel-variabel dan kerangka operasional untuk diuji. Ketiga, survei juga
dicirikan oleh tahapan riset yang terstruktur. Logika penelitian survei yang
bersifat hipothetico deductive memberikan gambaran yang jelas tentang
rancangannya. Dalam metode survey, sampel sudah ditentukan dari awal,
sebelum peneliti melakukan penelitian di suatu daerah. Ke empat, kaidah yang
terkait dengan pemaknaan terhadap kebenaran. Dalam metode survey
kebenaran dinilai relatif mutlak.
B. Masalah-Masalah dalam Desain Penelitian Survei
Ada beberapa masalah penting yang harus dipertimbangkan dalam
mendesain penelitian survei yang memenuhi standar kelayakan. Peneliti
harus mengambil sejumlah keputusan yang seksama berkaitan dengan studi
51 | Metopen dengan teknik Scaffolding