Page 32 - Pengenalan Sel_Dita & Vazella
P. 32

Sel punca memiliki tiga ciri utama, yaitu:

              1. Berada dalam keadaan yang primitif atau belum terdeferensiasi.

              2.  Mampu  berproliferasi  dan  menghasilkan  sel-sel  dengan

              karakteristik yang sama dengan sel induknya (self-renewal).

              3.  Mampu  berdiferensiasi  menjadi  sel-sel  dengan  bentuk  dan

              fungsi yang lebih spesifik.

                     Meskipun sel punca embrionik memiliki potensi diferensiasi
              dan  proliferasi  yang  lebih  besar  dibandingkan  sel  punca  dewasa,

              sel  punca  embrionik  terus  menghadapi  hambatan,  terutama

              masalah  etika.  Hambatan  tersebut  diatasi  dengan  ditemukannya

              sumber sel punca dewasa yang berasal dari darah tali pusat (DTP)

              oleh Broxmeyer et al. (1989), yang menunjukkan bahwa DTP kaya

              akan sel punca dewasa.


              D. Kloning


                          Mnurut  buku  "Hukum  dan  Bioetik  Dalam  Perspektif  Etika  Dan

              Hukum  Kesehatan"  yang  ditulis  oleh  Muh.  Alwy  Arifin  dkk.  (2019),
              kloning adalah suatu usaha untuk memberikan duplikat suatu organisme

              melalui  proses  yang  aseksual.  Dengan  kata  lain,  kloning  adalah
              membuat  "foto  copy"  atau  penggandaan  dari  suatu  makhluk  hidup

              melalui cara-cara non seksual.

                   Istilah kloning berasal dari bahasa Yunani, yaitu "clone" atau "klon"
              yang  artinya  kumpulan  sel  turunan  dari  sel  induk  tunggal  dengan

              reproduksi  aseksual.  Teknologi  kloning  mengarah  pada  kemajuan  di
              bidang  kedokteran,  serta  bermanfaat  untuk  pengembangan  ilmu

              pengetahuan, diagnostik, dan terapi.

                      Pada  kloning  hewan,  proses  reproduksi  organisme  diambil  dari  sel
              organisme induk sehingga menghasilkan keturunan yang secara genetik

              identik. Ini berarti hewan kloning merupakan duplikat sama persis dari
              induknya,  termasuk  DNA  yang  sama.  Kloning  semacam  ini  banyak

              terjadi di alam, seperti reproduksi aseksual pada organisme tertentu dan

              terjadinya kembar dari sel telur yang sama. Dengan kemajuan teknologi,
              proses kloning saat ini bisa dilakukan di laboratorium.




                                                           25
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37