Page 120 - Modul Pelatihan Koperasi
P. 120

(Lickona,  1991).  Oleh  karena  itu,  penguatan  karakter  kreatif  dalam  koperasi  harus

                    mencakup aspek moral dan etika kerja, yang menjadi elemen penting dalam menciptakan
                    inovasi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Kreativitas juga sangat penting karena

                    mendorong anak-anak untuk terus berpikir di luar batas, mencoba pendekatan baru, dan
                    tidak takut gagal dalam berinovasi. Teori ini digunakan sebagai dasar untuk memahami

                    bagaimana kreativitas dapat dikembangkan dalam organisasi koperasi, serta bagaimana

                    faktor-faktor internal dan eksternal memengaruhi tingkat kreativitas pengurus koperasi
                    dalam mengembangkan inovasi produk dan layanan.

                          Dalam  perspektif  pendidikan  umum,  hal  ini  juga  berimplikasi  pada  perlunya
                    integrasi  nilai-nilai  karakter dalam pembelajaran dan pelatihan  yang diberikan kepada

                    pengurus koperasi agar inovasi yang dihasilkan tidak hanya efektif, tetapi juga berbasis
                    pada etika dan kepentingan sosial (Oldham & Cummings, 1996).

                          Karakter kreatif ditandai dengan keterbukaan terhadap ide baru dan kemauan untuk

                    mengeksplorasi berbagai kemungkinan dalam menyelesaikan masalah. Amabile  (1996)
                    memperkuat  hal  ini  dengan  menyatakan  bahwa  kreativitas  merupakan  kombinasi  dari

                    motivasi  intrinsik,  keahlian  dalam  bidang  tertentu,  dan  keterampilan  berpikir  kreatif.
                    Kreativitas  tidak  hanya  mencakup  kemampuan  menghasilkan  ide-ide  baru,  tetapi  juga

                    melibatkan  serangkaian  elemen  penting  seperti  kemampuan  berpikir  original,

                    memecahkan masalah, dan beradaptasi dengan cara inovatif.
                          Dimensi  karakter  kreatif  meliputi  keterbukaan  terhadap  ide  baru,  kemampuan

                    berpikir  kritis,  dan  keberanian  mengambil  risiko    (Stamm,  2008).  Karakter  kreatif
                    memiliki peranan penting dalam proses inovasi, terutama dalam lingkungan bisnis yang

                    membutuhkan ide-ide segar untuk bertahan dan berkembang. Berdasarkan Stamm  (2008)

                    dalam bukunya "Managing Innovation, Design, and Creativity," karakter kreatif dicirikan
                    oleh kemampuan individu untuk melihat peluang di luar batasan tradisional dan berpikir

                    secara non-linear. Karakter ini memungkinkan individu untuk menghasilkan solusi yang
                    unik dan relevan terhadap tantangan yang dihadapi. Dalam konteks organisasi, individu

                    yang memiliki karakter kreatif sering kali menjadi penggerak utama dalam menciptakan
                    nilai baru dan memacu inovasi.








                                                        120
   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125