Page 109 - LHPS Kantor Wilayah DJPb DKI Jakarta
P. 109

d. Keterlambatan Pengajuan SPM Gaji Induk




                                                         Pengajuan  SPM  Gaji  Induk  oleh  satuan  kerja  ke
                                                         KPPN masih ada yang terlambat, hal ini tidak sesuai
                                                         dengan  Peraturan  Menteri  Keuangan  Nomor-
                                                         190/PMK.05/  2012  tentang  Tata  Cara  Pembayaran

                                                         Dalam  Rangka  Pelaksanaan  APBN.  Masalah  ini
                                                         ditemukan  pada  KPPN  Jakarta  II,  KPPN  Jakarta  V
                                                         dan  KPPN  Jakarta  VI.  Penyebab  satker  terlambat
                                                         mengajukan  SPM  Gaji  induk  adalah  karena  terjadi
                                                         mutasi  masuk/keluar  pegawai  pada  satker  tersebut
                                                         yang  berakibat  pada  perubahan  data  supplier.
                                                         Terhadap  permasalahan  tersebut  tim  pembina
                                                         merekomendasikan          KPPN       agar      senantiasa
                                                         mengingatkan satker untuk menyampaikan SPM Gaji
                                                         induk  secara  tepat  waktu  dan  memberikan  surat
                                                         peringatan/  teguran  kepada  satker  yang  terlambat
                                                         menyampaikan  SPM  Gaji  induk  dalam  rangka
                                                         menjamin agar gaji dapat diterima oleh yang berhak
                                                         secara tepat waktu.


         e. Penatausahaan UP/ TUP Satker

         Terkait  pengelolaan  UP/TUP  terdapat  dua                 Terhadap  permasalahan  tersebut  tim
         permasalahan pokok. Pertama adalah masih                    pembina  merekomendasikan  kepada
         terdapat     satuan     kerja    yang     terlambat         KPPN  agar  berkoordinasi  dengan
         mempertanggungjawabkan  Tambahan  Uang                      satker  terkait  dan  menerbitkan  surat

         Persediaan       (TUP)      maupun       melakukan          kembali  kepada  satuan  kerja  yang
         pengisian       kembali       (revolving)      Uang         belum  melakukan  revolving  UP  serta
         Persediaan (UP), hal ini tidak sesuai dengan                melakukan  pemotongan  UP  sesuai
         ketentuan sebagaimana tercantum Peraturan                   dengan      ketentuan      yang      berlaku.
                                                                     Permasalahan            kedua          terkait
         Menteri  Keuangan  Nomor-190/PMK.05/2012
                                                                     pengelolaan           UP/TUP          adalah
         tentang  Tata  Cara  Pembayaran  Dalam
                                                                     penerbitan      persetujuan       pemberian
         Rangka  Pelaksanaan  APBN.  Permasalahan
                                                                     TUP yang melebihi satu hari kerja. Hal
         ini  ditemukan  pada  KPPN  Jakarta  I,  KPPN
                                                                     ini  terjadi  pada  KPPN  Jakarta  VI.
         Jakarta  II,  dan  KPPN  Jakarta  IV.  Untuk
                                                                     Terhadap  permasalahan  tersebut  tim
         KPPN  Jakarta  I  terdapat  Satker  Sekretariat
                                                                     pembina  merekomendasikan  kepada
         Negara  yang  memang  khusus,  karena
                                                                     KPPN       agar     lebih     teliti   dalam
         permintaan  UP  nya  melebihi  atau  diatas
                                                                     pengawasan  permohonan  persetujuan
         ketentuan  UP  karena  kebutuhan  mendesak
                                                                     TUP  dan  penyelesaikannnya  sesuai
         kegiatan presiden dan wakil presiden.                       norma waktu.







                                                                                                                  75
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114