Page 10 - Tomanurun
P. 10
Ia bukan pemuda penakut, tetapi ia percaya bahwa
makhluk halus itu ada. Diperhatikannya kembali dengan
saksama ketiga wanita itu. Wajah mereka cantik. Rambut
mereka yang hitam panjang tersanggul rapi dengan tusuk
rambut dari permata. Kulit mereka putih tanpa noda. Tubuh
mereka tinggi semampai, berhiaskan bermacam perhiasan
indah serta pakaian dari sutra yang bertaburan intan.
Ketiganya tampak berkilau karena kecantikan dan perhiasan
mereka.
Tidak berapa lama, buah-buahan dan sayur-sayuran
yang telah siap panen habis mereka jarah. Ketiga tamu tak
diundang itu memakan dan memetiki apa pun yang ada di
kebun sambil tertawa cekikikan. Kontras sekali perbuatan
mereka dengan penampilan mereka yang cantik dan
menawan. Polo Padang menjadi geram. Ia telah merawat
kebunnya dengan susah payah agar subur dan menghasilkan
buah yang banyak. Akan tetapi, mereka dengan seenaknya
merusak jerih payahnya dengan semena-mena.
Mereka pasti bukan manusia biasa karena bisa terbang
tanpa sayap. Polo Padang menjadi ragu untuk menangkap
para pengganggu itu seperti rencananya sebelumnya. Ia
tidak memiliki ilmu atau kekuatan gaib untuk menghadapi
mereka.
4