Page 13 - Tomanurun
P. 13
“Aku yang seharusnya bertanya kepadamu,” jawab Polo
Padang tenang. “Apa yang kau lakukan di dalam kebunku?”
Pemuda itu berdiri agak jauh dari Putri Bungsu. Tampak
jelas tubuh sang putri gemetar ketakutan. Polo Padang ingin
menenangkannya tetapi ia tak berani mendekat. Ia khawatir
wanita cantik itu akan semakin panik.
“Aku Polo Padang, pemilik kebun ini,” kata Polo Padang
dengan suara lembut. “Mengapa kau masuk ke kebunku?”
“Aku ... aku ... hanya ingin bermain ...,” jawab Putri Bungsu
terbata-bata.
Ia mulai menangis lagi. Suaranya yang memelas membuat
Polo Padang menjadi iba, sehingga ia berubah sedikit lembut
kepada putri itu.
“Karena ulahmu kebunku jadi rusak,” kata Polo Padang.
Putri Bungsu menangkupkan kedua tangannya di depan
dada sebagai tanda permintaan maaf.
“Aku benar-benar menyesal, tolong maafkan aku.”
7