Page 17 - Tomanurun
P. 17
“Itu selendangku!” teriaknya gembira.
Ia berlari mendekati Polo Padang hendak mengambil
selendangnya. Namun, pemuda itu cepat-cepat menghindar
dan menyimpan selendang itu kembali ke balik pakaiannya.
“Kembalikan selendangku! Kumohon!” pinta Putri
Bungsu. “Mintalah apa saja asal jangan kau ambil
selendangku!” katanya lagi.
“Benarkah?” tanya Polo Padang cepat.
Putri Bungsu mengangguk.
“Aku berjanji,” katanya sungguh-sungguh.
Polo Padang tersenyum senang. Ia sedang memikirkan
sesuatu. Ia memandang wajah sang putri, wanita itu
langsung menundukkan kepalanya. Tiba-tiba darah pemuda
itu berdesir. Ia merasa tubuhnya melayang oleh luapan
perasaan aneh yang tengah menyergapnya. Ia merasa ...
jatuh cinta kepada sang putri! Ia menginginkan bidadari
itu sebagai pendampingnya, kekasihnya, dan istri yang
melahirkan anak-anaknya.
11