Page 19 - Tomanurun
P. 19
“Tentu saja. Aku orang yang tidak pernah mengingkari
janji,” kata Polo Padang bangga. Dalam hati ia sedikit
menyangsikan ucapannya itu.
“Satu syarat lagi, kau harus berjanji untuk tidak pernah
berkata kasar selama menjadi suamiku. Kami para penghuni
negeri kayangan, pantang mendengar umpatan dan makian
yang biasa diucapkan oleh manusia,” tambah Putri Bungsu.
“Aku bersumpah tidak akan berkata kasar,” sahut Polo
Padang bersungguh-sungguh.
Kemudian, ia mengajak Putri Bungsu ke rumah tetua
desa agar mereka berdua dapat dinikahkan. Sebelumnya, ia
meminta Putri Bungsu menyimpan semua perhiasannya dan
mengganti pakaiannya yang indah dengan pakaian bekas
kepunyaan mendiang ibunya. Penampilannya yang mirip
rakyat jelata tidak akan menimbulkan kecurigaan penduduk
desa.
Tetua desa terkejut melihat kedatangan mereka, terlebih
lagi melihat Putri Bungsu yang cantik jelita. Polo Padang lalu
mengarang cerita bahwa Putri Bungsu adalah kerabatnya
yang tinggal di desa lain. Gadis itu baru saja ditinggal mati
oleh ayahnya dan tidak memiliki sanak saudara lain kecuali
13