Page 21 - Raja Rokan
P. 21

Ia  kemudian  mendekati  Sutan  Pamuncak  dan berjongkok
            sambil mencium lutut gurunya itu. Sutan Pamuncak dengan cepat
            membangunkan wanita itu.

                “Seperti mimpi saja, Paman!”

                “Yah, memang kebahagiaan dan kesedihan silih berganti akan
            mendatangi kita. Oleh karena itu, Kita harus siap menghadapinya.
            Cobalah  lebih  bertawakal  kepada  Tuhan.  Mudah-mudahan
            ketawakalan akan mengurangi kesedihan dan permohonan kita
            dikabulkan oleh Tuhan Yang Mahakuasa,”  ujar Sutan Pamuncak.

                   “Memang aku tidak tahu adat. Aku muak dengan segala
            peraturan di istana yang  kuno itu.  Aku memang anak  sulung,
            ahli waris kerajaan di negeri Pagaruyung. Tapi, Ibu sudah tidak
            mengharapkan aku lagi.”  Demikianlah gumam Sutan Seri Alam.






































                                         14
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26