Page 19 - Raja Rokan
P. 19
“Wah, itu masalah kecil dan gampang diredam, jangan kau
risaukan Pangeranku ha...ha...ha!” seru kawannya yang bertubuh
kekar dan hitam legam kulitnya.
Mereka lalu melanjutkan permainannya setelah Sutan Seri
Alam membagi-bagikan uang.
Suatu hari, Sutan Sakti Alam yang ditugasi memata-matai
kakaknya menghadap ibunya. Ia melaporkan rencana Sutan Seri
Alam yang, bersama kawan-kawannya, akan pergi dari Kerajaan
Pagaruyung. Putri Sangka Bulan tidak terkejut mendengar laporan
Sutan Sakti Alam. Ia berpikir bahwa mereka pasti tidak akan pergi
lama. Bahkan, Putri Sangka Bulan menduga bahwa mereka akan
segera pulang.
“Anak semacam itu tidak akan betah hidup menderita di luar
istana.” Demikian ujar Putri Sangka Bulan.
Belum selesai membicarakan masalah kelakuan buruk Sutan
Seri Alam, istana digemparkan oleh kenakalannya. Ia mengambil
bahan makanan dari gudang dan perhiasan milik Putri Bungsu
serta perhiasan ibunya.
Putri Sangka Bulan terperangah menyaksikan sikap anak
sulungnya. Sebelum pergi, Sutan Seri Alam sempat berbicara, “Ibu
dan Adik-Adikku! Aku akan pergi jauh dan tidak usah diharapka
kepulanganku. Aku akan membuktikan keberhasilanku kepada
ibu sekalipun tidak menjadi raja di negeri ini. Aku bercita-cita
menjadi raja di negeri lain!”
Sutan Seri Alam berkata dengan lantang. Bahkan, ia terlihat
tidak merasa terharu atau berat hati meninggalkan istana
Pagaruyung. Karena tekadnya sudah bulat, ia bergegas pergi
membawa segala perbekalannya. Seluruh keluarga istana hanya
termangu-mangu menyaksikan sikap Sutan Seri Alam.
Sutan Pamuncak menyaksikan kelakuan Sutan Seri Alam
hanya dengan berdiam diri. Ia tertegun sambil berkata dalam hati.
12