Page 17 - Raja Rokan
P. 17

“Untunglah Guru segera datang. Kalau tidak, babak belur juga
            aku,” pikir Sutan Seri Alam dalam hatinya.

                Beberapa  hari kemudian Sutan  Pamuncak  mencari siasat.
            Ia  memerintahkan  dua orang  muridnya  dan Sutan  Sakti  Alam
            untuk  mengawasi tingkah laku  Sutan  Seri Alam.  Setiap  hari,
            setelah selesai mengikuti pelajaran, ketiga orang itu mengenakan
            pakaian buruk. Mereka menyamar di tengah-tengah kerumunan
            anak  berandal.  Penyamaran  mereka  sangat  rapi  sehingga  tidak
            diketahui oleh Sutan Seri Alam.

                Ketika menyaksikan sikap kakaknya, Sutan Sakti Alam berpikir
            dalam hati.
                “Mengapa  kakakku  mampu  bersikap  dewasa  di  hadapan
            kawan-kawannya? Tetapi dia manja di hadapan ibu? Ah! Aku jadi
            bingung melihat kelakuan kakakku ini.”
                Dalam  pergaulan,  Sutan  Seri Alam  pandai  mempengaruhi
            kawannya. Ia  selalu  membujuk  kawan-kawannya agar tidak
            terlalu kejam terhadap sesama. Jika berbicara di hadapan anak-
            anak berandal itu, Sutan Seri Alam tampak berwibawa sehingga
            disegani.

                Suatu hari Sutan Seri Alam mencuri uang milik ibunya. Putri
            Bungsu  kebetulan  melihat  perbuatan  kakaknya  itu.  Ia  gemetar
            ketakutan,  tetapi  masih berani  mengancam  kakaknya.  Sambil
            menangis ia berkata, “Kakak...perbuatanmu sangat hina. Kenapa
            Kakak  berani  mengambil  uang  yang  bukan  milikmu?  Aku akan
            melaporkan kelakuanmu kepada ibunda!”
                Mendengar  ancaman  adiknya,  Sutan  Seri  Alam  membela
            diri sambil mengejar adiknya, tetapi Putri Bungsu segera berlari
            menghindar.
                “Awas, jika kau berani melapor, akan kugunting  rambutmu
            yang indah itu!” Gadis  kecil itu tidak memedulikan ancaman
            kakaknya. Setelah berada di hadapan ibunya, ia segera melaporkan
            kejadian yang baru ia saksikan.



                                         10
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22