Page 18 - Raja Rokan
P. 18
Melihat putrinya datang tergopoh-gopoh, Putri Sangka Bulan
berusaha menenangkan.
“Tenanglah, Anakku, ada masalah apa? Sepertinya kau cemas
dan ketakutan. Beristirahatlah ke kamarmu, Nak!”
Akan tetapi, Putri Bungsu tidak sabar menahan dirinya. Ia lalu
melaporkan kelakuan kakaknya kepada ibunya.
Tidak lama kemudian Putri Sangka Bulan menemui Sutan Seri
Alam.
“Anakku, benarkah laporan adikmu? Apakah benar kau
mengambil uang Ibu? Apakah kau tidak malu pada adikmu?
Mestinya kamu memberi contoh perbuatan yang baik kepada
adikmu!” Demikian nasihat Putri Sangka Bulan kepada Sutan Seri
Alam.
Sutan Seri Alam berusaha mengelak. Ia berdalih uang itu akan
dibagikan kepada orang miskin yang kekurangan makan.
Ibunya bertanya tegas, “Orang miskin atau orang pemalas?
Seandainya benar maksudmu hendak memberi orang miskin,
tidak seperti itu caranya! Kau harus melaporkan niatmu itu
terlebih dahulu kepada Ibu.”
Putri Sangka Bulan berusaha menahan marah karena malu
jika perkataannya didengar oleh orang lain. Akan tetapi, ia tidak
kuasa menahan diri sehingga wajahnya merah padam. Setelah
melihat ibunya pergi, Sutan Seri Alam segera menghilang dari
istana, menuju ke arena perjudian dan di sana ia disambut teman-
temannya.
“Pangeran sudah datang, ayo, kita lanjutkan permainan kita.”
Sutan Seri Alam berkata, “Ketahuilah kawan-kawan, baru saja
aku dimarahi ibuku.”
11