Page 50 - Raja Rokan
P. 50
Sutan Seri Alam makin dewasa setelah berpisah dari
keluarganya. Ia ternyata seorang pemimpin yang bertanggung
jawab. Rupanya selama ini, Sutan Seri Alam tidak suka kepada
adat dan peraturan istana yang sangat ketat dan mengikat. Ia
ingin bebas. Walaupun anak raja, ia ingin bermain dengan semua
lapisan masyarakat, kaya ataupun miskin. Ia ingin bermain di luar
istana seperti anak sebaya lainnya.
Pembangunan istana Kerajaan Rokan berjalan lancar. Mereka
bergotong royong dalam menyelesaikan tugasnya.
Beberapa bulan kemudian, istana sudah berdiri dengan
megah. Mereka ingin mengadakan syukuran secara sederhana
ketika penobatan raja. Wanita yang pandai menenun mulai
membuat kain songket dan penjahit pilihan mulai menjahit
pakaian kebesaran raja.
Sutan Seri Alam telah membagi tugas. Pengikutnya yang
dinilai mampu ditugasi di tempat yang kelak akan dikembangkan
menjadi daerah baru. Jabatan para punggawa kerajaan telah
tersusun. Nama punggawa yang akan diangkat sebagai menteri
dan yang akan diangkat sebagai kepala suku telah ditentukan.
Menjelang hari penobatan, Sutan Seri Alam mengutus
beberapa orang bawahannya untuk menjemput keluarga Raja
Muara Tais. Mereka menjadi tamu kehormatan pada acara
penobatan Raja Rokan.
Tepat pada hari penobatan Raja Rokan, keluarga Sutan Rajo
Sidi dari Muara Tais telah datang. Mereka membawa rombongan
cukup banyak. Selain itu, ia pun membawa bahan makanan dan
bahan pakaian yang terbuat dari sutera sebagai buah tangan.
Sutan Seri Alam sangat berbesar hati melihat tamu undangan
berdatangan.
“Ternyata tamuku cukup banyak, semoga upacara itu berjalan
lancar,” gumamnya dalam hati.
43