Page 47 - Raja Rokan
P. 47

Belum genap dua hari dua malam perjalanan, mereka telah
            menemukan  tempat  yang  diharapkan.  Sutan  Seri Alam  segera
            turun dari kudanya. Ia menuju ke sungai lalu mencuci mukanya.
            Anggota rombongan yang lain mengikuti jejak Sutan Seri Alam.

                “Sejuk  benar air sungai ini. Lebih  baik  kita  makan siang
            sambil beristirahat di sini. Sungai ini bernama Sungai Rokan,” kata
            mereka.

                Tidak jauh dari  aliran Sungai Rokan ada sebuah desa  yang
            bernama  Kota  Sembahyang  Tinggi. Setelah  jelas  mengetahui
            nama daerah itu, mereka lalu bersujud mengucapkan rasa syukur
            kepada Tuhan karena telah menemukan tanah impiannya. Sebuah
            lahan yang baik telah ditemukan untuk membangun istana baru.
            Wajah  mereka  tampak  berseri-seri  dan  mereka  tidak  merasa
            penat walaupun telah menempuh perjalanan beberapa hari.

                Tidak jauh dari tempat itu terlihat beberapa perdesaan kecil.
            Mereka  berjanji  akan  menjalin  kerja  sama  dengan  peduduk
            perdesaan  itu.  Sutan  Seri  Alam  segera  mengutus  Bujang  Muda
            untuk kembali menjemput rombongan kedua.

                “Bujang Muda! Kawanku! Besok kalian berangkat menjemput
            kawan-kawan kita yang masih tertinggal. Beri tahu  kabar gembira
            bahwa kami akan menyiapkan tempat untuk mereka. Kedatangan
            rombongan kedua akan kami sambut dengan meriah dan dengan
            masakan  khas buatan  kita  sendiri.  Aku  bersedia  memasaknya,”
            ujar Sutan Seri Alam.

                Keesokan  harinya,  Bujang  Muda  berangkat  menjemput
            kawan-kawannya yang masih tertinggal. Sementara itu, Sutan Seri
            Alam dan empat kawannya bekerja keras menyiapkan kedatangan
            rombongan berikutnya.

                Mereka  membeli  alat  pertanian,  seperti  sabit,  cangkul,  dan
            garu.  Selain  itu,  mereka  juga  berbelanja  di pasar  di perdesaan
            itu. Berkat keramahan Sutan Seri Alam, penduduk desa tetangga
            bersedia membantu  membangun  gubuk  untuk  tempat  tinggal
            mereka.


                                         40
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52