Page 43 - Raja Rokan
P. 43

Tiba-tiba Sutan Seri Alam terbangun dari tidurnya.

                “Hari masih belum  terlalu  siang, Sutan.  Silakan  Tuan
            melanjutkan tidur kembali. Hamba berjaga di sini. Hamba lihat
            Tuan terlambat tidur tadi malam!”

                Sutan Seri Alam tersenyum malu.

                “Terima kasih atas  perhatianmu,  Kawan! Doaku untuk
            menemukan  hunaian  tampaknya  terkabul.  Menjelang  pagi  aku
            baru tertidur. Dalam  tidur itu aku bermimpi, bersama kawan-
            kawan  berada  di suatu  tempat.  Tempat  itu  letaknya  cukup
            tinggi.  Suasananya indah. Matahari seolah dekat dengan kita dan
            bersinar terang. Kita semua gembira. Apakah itu pertanda bahwa
            tidak  lama lagi kita  akan menemukan hunian yang  bagus,  ya?”
            bisik Sutan Seri Alam kepada kawannya.

                “Semoga apa yang Tuan mimpikan benar adanya,” jawab Sutan
            Bagindo menyambung ucapan pimpinannya.

                Setelah selesai makan pagi, mereka bersiap-siap menyeberangi
            sungai. Anggota rombongan yang terdiri atas wanita pesilat tidak
            mengalami kesulitan dalam menyeberangkan barang bawaannya.

                Sutan Seri Alam menunggang kuda. Ia berkata bahwa kuda
            itu dapat dinaiki tiga orang. Para wanita yang ingin menunggang
            kuda dapat  naik bersama dengan Sutan  Seri  Alam.  Anak-anak
            balita juga diangkut dengan kuda.

                Mereka  menyeberangi  sungai  dengan  berpegangan  pada
            tambang agar  tidak ada yang hanyut terbawa air. Tambang itu
            berfungsi sebagai penyimpul mereka. Enam orang yang berbadan
            tinggi  bertugas mendorong pedati yang  berisi  bahan makanan.
            Mereka  bersorak  ketika  melihat  pakaian  mereka  basah  sebatas
            pinggang.

                “Tidak apa-apa, pakaian ini akan cepat kering jika terembus
            angin. Bahkan, kalau kita buang air kecil pun, tidak ketahuan, ya!”
            Demikian gurauan mereka.



                                         36
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48