Page 45 - Raja Rokan
P. 45
Sutan Seri Alam cepat bangun dan merapikan pakaian serta
mempersiapkan senjata andalannya. Seorang punggawa desa
melaporkan kepada kepala desa bahwa telah terjadi perampokan.
Kepala desa gugup. Ia segera menyampaikan kejadian itu kepada
Sutan Seri Alam dan meminta bantuannya. Sutan Seri Alam dengan
senang hati siap membantu.
“Suara itu berasal dari rumah raja kami. Mari, Tuan, kita
berjalan ke arah timur,” ajak kepala desa.
Sementara itu, di rumah raja kecil terjadi penjarahan.
Sekelompok perampok berusaha merampok harta raja. Selain
merampok, mereka berusaha membawa lari anak gadis dan
istri raja. Pasukan Sutan Seri Alam datang tepat pada waktunya.
Dalam waktu singkat, mereka dapat melumpuhkan perampok
itu. Raja kecil dan keluarganya lega mengetahui musuhnya
lari ketakutan. Kemudian, kepala desa memperkenalkan tamu
yang telah menolong mereka. Dengan senang hati, raja kecil itu
memperkenalkan seluruh keluarganya, termasuk anak gadisnya.
Raja kecil itu bernama Sutan Rajo Sidi. Kerajaannya bernama
Muara Tais. Istri raja mengusulkan agar Sutan Seri Alam bersama
pengiringnya menunda keberangkatan karena keluarga raja
berniat akan mengadakan selamatan penyambutan tamu.
“Sutan, sebaiknya kita terima saja usul itu. Siapa tahu
penundaan ini sebagai pertanda baik bagi kita.”
Sutan Seri Alam menerima usulan kawan setianya. Dalam hati
ia sempat berkata, “Kebetulan, aku ingin mengenal lebih dekat
lagi putri raja itu.”
Tanpa terasa hari sudah menjelang pagi. Rombongan Sutan
Seri Alam kembali ke rumah kepala desa. Sebagian dari mereka
melanjutkan tidurnya lagi.
“Ah, aku akan tidur supaya bermimpi bercanda dengan putri
bungsu dalam acara pesta besok.” Demikian perkataan salah
seorang anak buah Sutan Seri Alam.
38