Page 46 - Raja Rokan
P. 46
“Wah … lagakmu, belum-belum sudah mengkhayal.”
“Berkhayal boleh saja.”
Sutan Seri Alam mengagumi keramahan Putri Bungsu. Ia tidak
hanya mengagumi kepandaiannya, tetapi juga terpesona oleh
kecantikan Putri Bungsu. Sutan Seri Alam berjanji akan kembali
singgah ke rumah raja jika mempunyai waktu senggang.
Selain berkenalan dengan Putri Bungsu, Sutan Seri Alam
juga mendapat petunjuk agar berjalan ke arah timur. Di sana ada
tempat yang cukup baik.
Acara pesta dilanjutkan, makin malam makin meriah. Berbagai
jenis tarian disajikan oleh pemuda-pemudi penduduk Muara Tais.
Pada keesokan harinya setelah mohon diri, mereka berangkat
melanjutkan perjalanan. Ikatan persahabatan di antara mereka
terasa sangat mesra. Permaisuri membekali mereka makanan
untuk bekal di perjalanan. Bahkan, permaisuri juga berpesan agar
suatu hari Sutan Seri Alam sudi menjenguk mereka.
Perjalanan sudah hampir dua hari. Sutan Seri Alam mengatur
siasat, “Bagaimana jika rombongan kita pecah menjadi dua. Enam
orang pria berangkat terlebih dahulu supaya bisa mempersiapkan
segala sesuatu.”
“Kenapa Tuan sudah bisa menduga bahwa kita akan segera
sampai ke tempat tujuan? Bagaimana jika pendapat kawan-kawan
kita itu tidak menyetujui kehendak Tuan? Sebaiknya Sutan Seri
Alam ikut serta dengan mereka.” Demikian usul salah seorang dari
mereka.
“Baiklah! Jika demikian pendapat kalian, kita akan berangkat
dengan menunggang kuda. Rombongan kedua boleh meneruskan
perjalanan atau menunggu di tempat ini,” usul Sutan Seri Alam.
Setelah sepakat, rombongan pertama berangkat lebih dahulu.
39