Page 36 - Si Cantik dan Mentri Hasut
P. 36
Itulah sebabnya dikatakan rahasia itu baik disembunyikan
dari Tuanku. Sembah patik ini hanya dengan dusta. Bahkan, hal
yang sebenarnya patik sembahkan.”
Mendengar sembah Menteri Ajsam, Raja Wadirah merasa
ada kebenaran dalam kata-katanya. Akibatnya, Raja pun murka
terhadap Mahsyud Hak, tetapi tidak diperlihatkan. Akan tetapi,
Mahsyud Hak yang arif itu mengetahui bahwa raja marah
kepadanya.
Ketika Raja masuk ke dalam istana, guru keempat itu
duduk di balairung. Mereka tidak mengetahui kalau Mahsyud Hak
pun duduk di atas geta (tahta) tidak jauh dari mereka. Disangka
mereka Mahsyud Hak pulang ke rumahnya. Tidak berapa lama,
Raja Wadirah menyuruh orang mengantarkan surat dan pedang
kerajaan kepada guru keempat. Surat itu berbunyi demikian.
“Esok hari, pagi-pagi tatkala belum Iagi Mahsyud Hak
datang, hendaklah keempat guru masuk dahulu menantikan
Mahsyud Hak. Tuan berempat sebaiknya berunding di balik pintu.
Apabila Mahsyud Hak hendak masuk, bunuh dia.”
Betapa gembiranya guru keempat itu membaca isi surat
itu. Salah seorang di antara mereka berkata, “Sekarang Raja
mendengarkan kata kita berempat dan menyalahkan perkataan
Mahsyud Hak karena menyembunyikan rahasia. Besok pagi kita
disuruh penggal batang lehernya. Kalau Mahsyud Hak sudah mati,
tiada lagi ada orang di atas kita.” Demikian percakapan keempat
guru itu.
29