Page 41 - Si Cantik dan Mentri Hasut
P. 41
tetapi, karena ia sangat takut, diberikannya manikam itu kepada
biduanda suruhan raja.
Raja menerima manikam itu, pikirnya, “Tidaklah patut
manikam sebagus ini dimiliki oleh Menteri Ajsam.
Mengapa guruku selama ini tidak mempersembahkan
manikam ini kepada hamba? Niscaya akan kubalas dengan
kebajikan juga,” titah raja kepada Menteri Ajsam.
Menteri Ajsam hanya diam saja karena ia sangat takut.
Mukanya pucat pasi. Demikian juga dengan ketiga guru yang
lain. Mereka seolah-olah sedang menanti giliran hukuman mati.
Kemudian, baginda menyuruh orang pergi ke rumah istri Ajdewan
untuk mengambil harta perempuan jalang yang sudah dibunuhnya.
Harta perempuan jalang itu pun dibawanya ke hadapan raja beserta
pakaiannya. Raja menjadi heran, kemudian titahnya.
“Alangkah jahat guruku ini. la bermukah (berzina) dengan
perempuan jalang itu, dibunuh dan diambilnya pula hartanya.
Bermukah saja sudah jahat, ini pula dibunuh dan diambil hartanya.”
Raja menyuruh kadi memeriksa kematian perempuan
jalang yang dibunuh oleh Menteri Ajdewan. Beberapa orang
menjadi saksi pembunuhan itu. Menteri Ajdewan hanya tepekur
saja melihat kejahatannya diketahui oleh raja. Kemudian, raja
memerintahkan orang untuk memeriksa paha Menteri Ajpakan.
Seorang biduanda datang untuk memeriksa paha Menteri
Ajpakan. Sebelum itu Menteri Ajpakan dibawa ke sudut ruangan
yang hanya disaksikan oleh beberapa orang. la mulai membuka
34