Page 37 - Si Cantik dan Mentri Hasut
P. 37
“O ya, di antara kita ini sebaiknya tidak ada lagi rahasia yang
disembunyikan. Sepatutnya, Mertua Asjam sebagai yang tertua di
antara kita lebih dahulu mengatakanlah rahasianya kepada kita.”
“Hamba menyimpan sebuah manikam milik raja yang
dahulu kala. Segala jauhari mengatakan bahwa manikam itu tak
ternilai harganya. Yang mengetahui hamba mempunyai manikam
ialah ibu hamba. Apabila hamba hendak menghadap raja,
hamba melihat manikam itu dahulu. Sebarang kehendak hamba
selalu dituruti oleh raja. Sekarang Menteri Ajdewan yang akan
menceritakan rahasianya.”
“Hamba mempunyai rahasia dengan seorang perempuan
jalang. la seorang jalang yang kaya raya, mempunyai beberapa
buah kapal. Beberapa nakhoda barang yang bermain dengan dia
habis hartanya diambil oleh jalang itu. Hamba menyuruh orang
membunuh perempuan itu. Perempuan itu diikatkan pada batu
besar dan ditenggelamkan. Hartanya yang banyak itu hamba
rampas. Seorang pun tiada yang tahu akan rahasia hamba ini.
Hamba sudah menceritakan rahasia hamba. Sekarang giliran
Menteri siapakah yang akan menceritakan rahasianya.”
“Hamba mempunyai penyakit puru pada paha kanan.
Penyakit puru ini bernanah dan bau sekali. Sudah lama tidak
bisa sembuh. Setiap hari, istri hamba merobek kain buruk untuk
membalut paha hamba agar baunya tidak tercium oleh orang.
Terutama, jangan tercium oleh raja karena kita selalu duduk
berdekatan dengan raja dan majelis. Rahasia ini hanya istri hamba
yang tahu. Nah, kita bertiga sudah menceritakan rahasia masing-
masing. Kini giliran Mentri Ajdewanda sebagai yang termuda harus
juga menceritakan rahasianya.”
30