Page 39 - Si Cantik dan Mentri Hasut
P. 39

kita, hamba suruh bunuh dengan pedang kerajaan. Itulah yang akan

            hamba bicarakan dan membuat hamba geliaah.”

                    “Oleh karena ia hendak durhaka kepada kita, seharusnya
            dibunuh. Jangankan saudara patik ini, diri patik pun kalau durhaka
            apa gunanya dihidupkan.”

                    Mendengar  kata  Tuan  Putri  Marika  Dewi  seperti  itu,  raja
            terhibur. la terlena lalu tertidur. Putri Marika Dewi segera menyuruh
            orang  mengantarkan  makanan  untuk  Mahsyud  Hak.  Di  dalam
            makanan itu dibuat surat yang menyatakan perintah Raja hendak
            membunuhnya.  Membaca  surat  itu,  Mahsyud  Hak  berpikir  dalam
            hatinya.


                    “Jika aku datang pagi-pagi sebelum keempat guru itu,
            lepaslah aku dari penggalan pedang kerajaan. Aku akan datang agak
            siang dengan waspada agar aku tidak kena bencana.”

                    Keesokan harinya, keempat guru itu datang menghadap
            raja. Setelah agak tinggi hari, barulah Mahsyud Hak datang bersama
            kaumnya dari pintu yang lain. Ketika tiba di penghadapan, ia melihat

            raja  dengan  Putri  Marika  Dewi.  Melihat  Mahsyud  Hak  datang,
            raja bertitah, “Mengapa engkau datang tinggi hari? Mengapa pula
            engkau masuk tidak pada pintu yang disediakan?”

                    “Ampun beribu-ribu Ampun, Tuanku Syah Alam. Jika patik
            menghadap  Duli Tuanku  masuk dari pintu  yang  sediakala  itu,
            niacaya hilanglah  nyawa  patik.  Kalau  mati,  tiadalah  dapat patik
            mengerjakan pekerjaan Duli Tuanku di kemudian hari,” sembah







                                         32
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44