Page 25 - E-modul IPA Berbasis Etnosains
P. 25
tersebut, menurut Archimides hal tersebut terjadi karena didalam air benda yang
tenggelam memperoleh gaya keatas sehingga dapat menopang benda dengan
keseluruhan/utuh. Gaya keatas yang diberikan oleh air terjadi pada seluruh fluida
tidak hanya pada zat cair. Adanya penemuan tersebut kemudian Archimides
mengemukakan suatu prinsip yang kemudian dinyatakan sebagai hukum
Archimides yang menyatakan bahwa “Jika benda dicelupkan ke dalam fluida
secara keseluruhan maupun sebagian, maka benda tersebut akan memperoleh gaya
keatas yang sama besar dengan berat zat cair yang didesak oleh benda tersebut”
(R.Rifai, 2020). Fluida yang diam, pada saatu benda akan mengalami gaya tekan
keatas atau disebut gaya apung yang besarnya sama dengan berat fluida yang
dipindahkannya yang dikenal dengan gaya Archimides. Pada fluida ini terjadi gaya
berat (W).
Gaya apung merupakan gaya ke atas yang terjadi ketika suatu benda
tercelup secara keseluruhan atau sebagian dalam sebuah fluida. Besar gaya ke atas
yang bekerja pada suatu benda tersebut sama dengan berat fluida yang dipindahkan
(didesak). Gaya apung besarnya juga terdapat faktor lain yang memengaruhi yaitu
massa jenis fluida. Jika massa jenis fluida semakin besar maka gaya apungnya juga
akan semakin besar. Hal tersebut menyebabkan sutau benda yang tercelup dalam
zat cair mempunyai berat yang lebih kecil jika dibandingkan dengan berat benda
yang sebenarnya. Terdapat beberapa peristiwa yang dialami oleh suatu benda saat
dicelupkan ke dalam zat cair, yaitu sebagai berikut:
1. Mengapung
Perendaman udang rebon di dalam baskom menggunakan air terdapat benda
asing (daun-daun kecil) yang mengapung, dapat dilihat pada gambar dalam proses
pembuatan terasi udang di bawah ini.
21