Page 18 - Model Problem_Posing_STEM
P. 18
dengan arah jarum jam. Jika seseorang memecahkan masalahnya sendiri, daripada
masalah yang telah diberikan, fase memahami awal dianggap fase Pose.
Selanjutnya, problem posing dapat terjadi di banyak titik, sebelum atau setelah
penyelesaian. Keputusan dan tindakan untuk posing dan solving dapat saling
terkait.
Dalam implementasinya, tidak ditemukan langkah-langkah yang terstruktur
untuk melaksanakan pembelajaran problem posing, namun peneliti dapat
mngelompoknya atas 4 (empat) bagian pokok yang terdapat dalam pembelajaran
problem posing menurut beberapa pendapat ahli, yaitu; 1. Stimulation, 2. Posing,
3. Exploring dan 4. Sharing. diantara beberapa langkah pembelajaran problem
posing yang telah dikembangkan oleh para ahli terlihat pada tabel 1.
Tabel 1. Sintaks Pembelajaran Problem Posing menurut Ahli
Peneliti Sintaks
Lowrie (1999) 1. Mendorong siswa untuk mengajukan masalah bagi teman-
teman yang berada di dekat mereka sehingga mereka
dalam Leung
menjadi lebih kompeten dalam menghasilkan masalah.
(2013) 2. Memastikan bahwa siswa bekerja secara kooperatif dalam
menyelesaikan masalah sehingga pembuat masalah
mendapatkan umpan balik tentang kesesuaian masalah yang
telah mereka rancang;
3. Meminta individu untuk menunjukkan jenis pemahaman
dan strategi yang perlu digunakan oleh pemecah masalah
untuk menyelesaikan masalah dengan sukses sebelum
teman lainnya menghasilkan solusi.
4. Mendorong tim penyelesaian masalah berdiskusi satu sama
lain, sehingga mereka menemukan masalah menjadi lebih
sulit, membingungkan, atau menantang
5. Memberikan kesempatan bagi siswa yang kurang mampu
untuk bekerja sama dengan teman lainnya agar setiap
individu terlibat dalam matematika pada tingkat yang lebih
tinggi daripada yang biasa mereka lakukan sebelumnya.
6. Menantang siswa untuk melampaui masalah tradisional
dengan merancang masalah yang terbuka dan terkait dengan
pengalaman kehidupan nyata.
7. Mendorong siswa untuk menggunakan teknologi
(kalkulator, CD, komputer) dalam mengembangkan
keterampilan berpikir matematis mereka, sehingga mereka
dapat menggunakan teknologi ini untuk menghasilkan
situasi matematika baru.
17

