Page 17 - Model Problem_Posing_STEM
P. 17

problem posing mempunyai arti yaitu Mathematical Problem Posing (MPP), yaitu

                        merupakan  proses  merumuskan  dan  mengekspresikan  masalah  dalam  domain
                        matematika  (Cai  dan  Hwang,  2019).  Problem  posing  merupakan  pembelajaran

                        dimana  siswa  diminta  untuk  mengajukan  masalah  (soal)  berdasarkan  situasi

                        tertentu. Sedangkan menurut Silver dalam Kılıç, (2017) mengklasifikasikan situasi
                        problem posing berdasarkan apakah mereka terjadi sebelum, selama (sedang), atau

                        setelah  pemecahan  masalah  yang  terdiri  atas  tiga  kategori,  yaitu  adalah  (1)
                        Presolusi, di mana seseorang menghasilkan masalah asli dari situasi stimulus yang

                        disajikan; (2) Dalam solusi, di mana seseorang merumuskan kembali masalah saat

                        sedang diselesaikan; dan (3) post solusi, di mana seseorang memodifikasi tujuan
                        atau  kondisi  dari masalah  yang  sudah  dipecahkan  untuk  menghasilkan  masalah

                        baru.  Menurut  Leung,  (2013)  pengajuan  masalah  dipandang  terkait  dengan
                        pemecahan  masalah  (Problem  Solving).  Ada  empat  tahapan  dalam  pemecahan

                        masalah (Polya, 1945) seperti yang ditunjukkan oleh gambar 1.




















                                         Gambar 1. Tahapan Langkah Problem Solving

                               Keempat  fase  tersebut  adalah;  memahami  masalah,  menyusun  rencana,
                        melaksanakan rencana, dan, melihat ke belakang. Aspek-aspek ini dapat dilihat

                        pada Gambar 1, dengan panah searah jarum jam mewakili kasus paling sederhana.

                        Namun, problem solving (pemecahan masalah) berarti lebih dari sekadar prosedur
                        langsung melewati empat fase ini. Hal yang umum terjadi adalah proses bolak-balik

                        pada setiap peralihan ke fase yang berbeda menandakan evaluasi seseorang tentang
                        apa yang dia lakukan dalam fase saat ini. Ketika sebuah langkah tidak berhasil, si

                        pemecah  masalah  (solver)  akan  mundur,  terlihat  oleh  panah  yang  berlawanan




                                                                                    16
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22