Page 26 - Model Problem_Posing_STEM
P. 26

Pengertian lainnya Kemandirian dapat diartikan sebagai sikap (perilaku) dan mental

                        yang  memungkinkan  seseorang  untuk  bertindak  bebas,  benar,  dan  bermanfaat;
                        berusaha melakukan segala sesuatu dengan jujur dan benar atas dorongan dirinya

                        sendiri  dan  kemampuan  mengatur  diri  sendiri,  sesuai  dengan  hak  dan

                        kewajibannya, sehingga dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya;
                        serta bertanggung jawab terhadap segala keputusan yang telah diambilnya melalui

                        berbagai pertimbangan sebelumnya. Pengertian mandiri berarti mampu bertindak
                        sesuai keadaan tanpa meminta atau tergantung pada orang lain. Mandiri adalah

                        dimana seseorang mau dan mampu mewujudkan kehendak/keinginan dirinya yang

                        terlihat dalam tindakan/perbuatan nyata guna menghasilkan sesuatu (barang/jasa)
                        demi pemenuhan kebutuhan hidupnya dan sesamanya.

                               Menurut  Bandura  (1986)  dalam  Dibenedetto  (2018),  Kemandirian
                        melibatkan tiga proses: pengamatan diri, penilaian diri, dan reaksi diri. Pengamatan

                        diri  melibatkan  perhatian  pada  aspek  tertentu  dari  perilaku  seseorang  seperti
                        kemajuan pemantauan diri menuju pencapaian tujuan; misalnya, melacak jumlah

                        masalah matematika yang diselesaikan dengan benar atau strategi yang digunakan

                        untuk  membantu  dalam  pemahaman  bacaan.  Penilaian  diri  melibatkan
                        membandingkan kinerja seseorang dengan standar seperti apakah saya telah berlari

                        sesuai  tujuan  saya  tiga  mil  sehari.  Reaksi  diri,  seperti  keyakinan  self-efficacy
                        tentang  kemampuan  seseorang  untuk  berhasil  melakukan  tugas,  hasil  dari

                        kesimpulan yang dibuat dari kemajuan yang dirasakan menuju pencapaian tujuan

                        atau hasil kinerja. Ketiga proses ini bersifat siklus dan mempengaruhi kinerja di
                        masa depan.

                               Sementara  menurut  Torrano  (2016)  menyampaikan  karakteristik  yang
                        membedakan siswa yang mengatur pembelajaran dengan SRL dengan yang tidak

                        adalah; a) Mereka tahu bagaimana menggunakan berbagai strategi kognitif (latihan,

                        elaborasi  dan  organisasi)  yang  membantu  mereka  untuk  memproses,
                        mengelaborasi,  dan  menyimpan  informasi.  b)  Mereka  tahu  bagaimana

                        merencanakan,  mengendalikan,  dan  mengarahkan  proses  mental  mereka  untuk
                        mencapai tujuan pribadi mereka (metakognisi). c) Mereka menghadirkan keyakinan

                        dan emosi motivasi adaptif seperti: rasa kemampuan akademik yang tinggi, adopsi




                                                                                    25
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31