Page 30 - Model Problem_Posing_STEM
P. 30

pola berpikir, mengorganisasikannya dan melaksanakan pembuktian logis untuk

                        mengatasi masalah.
                               Terkait  dengan  pengertian  masalah  maka  pentingnya  siswa  belajar

                        pemecahan  masalah,  langkah-langkah  dan  strategi  pemecahan  masalah,  seperti

                        telah dikemukakan sebelumnya menurut 4 (empat) langkah Polya, yaitu; pose, plan,
                        carry out dan look back, maka memiliki kemampuan pemecahan masalah sangat

                        penting  untuk  mahasiswa.  Demikian  juga  pentingnya  kemampuan  pemecahan
                        masalah  (problem  solving  ability/skills)  bagi  seorang  mahasiswa  matematika,

                        disamping kemampuan yang lainnya, yaitu penalaran dan pembuktian, komunikasi,

                        koneksi, serta representasi matematik, terbukti dari ditentukannya standar untuk
                        kemampuan-kemampuan tersebut (NCTM, 2000).

                               Beberapa  studi  terdahulu  telah  menyebutkan  bahwa  terdapat  hubungan
                        antara model problem posing terhadap peningkatan kemampuan problem solving

                        diantaranya (Afriansyah, 2016) menyebutkan bahwa kemampuan problem solving
                        dan problem posing matematis mahasiswa yang mendapatkan pendekatan Realistic

                        lebih baik dibandingkan dengan kemampuan problem solving dan problem posing

                        matematis  mahasiswa  yang  mendapatkan  pendekatan  tradisional.  Sementara
                        (Yuntawati,  2017)  menyatakan  bahwa  terdapat  pengaruh  pendekatan  problem

                        posing terhadap kemampuan penyelesaian masalah matematika mahasiswa calon
                        guru  matematika  IKIP  Mataram,  serta  terdapat  hubungan  antara  kemampuan

                        problem solving dengan prestasi akademik dengan pembelajaran STEM (Suratno

                        et  al,  2020).  Dengan  eratnya  hubungan  antara  model  problem  posing  dan
                        kemampuan problem solving maka dalam penelitian ini dibahas kedua variabel

                        tersebut dalam pembentukan model pembelajaran ini.
                        2.6. Pembelajaran Kalkulus

                             Pada umumnya materi Kalkulus diberikan untuk mahasiswa tahun pertama

                        di perguruan tinggi. Kalkulus memuat materi yang bersifat abstrak dan sangat
                        kental  dengan  simbol-simbol.  Pemahaman  terhadap  suatu  konsep  terkadang

                        ditopang oleh pemahaman konsep lain terlebih dahulu. Karenanya para pengajar
                        Kalkulus  dituntut  memulai  mengajarkan  suatu  topik  dari  konsep  yang  paling

                        sederhana yang selanjutnya meningkat kepada topik yang lebih sulit. Selain itu




                                                                                    29
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35