Page 33 - Model Problem_Posing_STEM
P. 33
operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Kualitas pengembangan sistim
dan perangkat pembelajaran matematika dapat ditinjau atas 4 (empat) kriteria
(Plomp & Nieveen, 2013) yaitu;
a. Relevansi (Relevancy),
Kriteria ini disebut juga validitas konten (content validity), yaitu untuk
kebutuhan akan pentingnya intervensi dalam pembelajaran dan desainnya
didasarkan pada pengetahuan mutakhir atau kajian ilmiah yang terkini.
b. Konsistensi (consistency)
Kriteria ini disebut juga validitas konstruk (construct validity), yaitu intervensi
yang dirancang harus secara logis.
c. Kepraktisan (Practicality)
Kriteria ini dimaknai dari dua aspek antara harapan dan kenyataan bahwa
intervensi yang dirancang harus sesuai. Jadi intervensi yang dihasilkan dapat
digunakan dengan mudah oleh pembelajar dan pebelajar sesuai dengan tujuan
penelitian.
d. Efektifitas (effectiveness)
Kriteria ini dimaknai juga dari dua aspek antara harapan dan kenyataan bahwa
dalam menggunakan intervensi yang telah dirancang diharapkan menghasilkan
hasil belajar (outcomes) yang diinginkan dan kenyataanya dalam
menggunakan produk juga menghasilkan hasil belajar yang diinginkan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keefektifan model ditinjau dari
konsistensi antara rancangan atau tujuan dengan pengalaman dan hasil belajar
yang dicapai pebelajar. Pengalaman mahasiswa ditentukan melalui
apresiasinya terhadap model pembelajaran dan selanjutnya hasil belajar
mahasiswa dapat ditentukan melalui hasil tes.
Dengan demikian, pengembangan model dan perangkat pembelajaran model
problem posing berorientasi STEM ini dikembangkan berdasarkan keempat kriteria
tersebut diatas.
2.9. Aplikasi Geogebra
Geogebra dikembangkan oleh Markus Hohenwarter (24 Juni 1976) mulai
tahun 2001. Ia adalah seorang matematikawan Austria dan profesor di Universitas
32

