Page 93 - Design and Control of PV Hybrid System in Practice_REEP (GIZ)[7407]
P. 93

2. Penggunaan Sistem Inverter Baterai yang tidak sesuai dengan kemampuannya. Contohnya

                            adalah  penggunaan  penggunaan  inverter  baterai  dengan  kapasitas  maksimum  setelah
                            diparalel sebesar 216 kW (continuous power) pada sistem dengan beban lebih besar
                         3. Menggunakan sistem proteksi DC untuk sistem AC atau sebaliknya, sehingga sistem tidak

                            terlindungi secara baik. Kesalahan desain sistem proteksi tegangan surja yang menggunakan
                            sistem tipe 1 untuk sistem tipe 2

                         4. Pemilihan  inverter  yang  fitur  komunikasinya  eksklusif  dan  sulit  dilakukan  pengendalian
                            menggunakan sistem kendali eksternal sehingga sulit disambungkan dengan generator lain

                            apabila  sistem  akan  diubah  menjadi  sistem  hibrida  dengan  pembangkit  lain  atau  akan
                            dikoneksikan dengan grid




                                     Kesalahan Umum pada Tahap Perencanaan, Pengadaan, Konstruksi,
                         Hint 24
                                                 Komisioning, hingga Pengoperasian PLTS

                         1. Perencanaan  dilakukan  tanpa  melihat  kesesuaian  rencana  kapasitas  dengan
                             konfigurasi dan ketersediaan produk.

                         2. Tidak ada permintaan dokumen engineering yang detail ke kontraktor.
                         3. Tidak ada persyaratan proteksi LVMDB yang detail :
                               a. Overcurrent & Earth Fault

                               b. UV / OV
                               c. UF / OF

                               d. Reverse Power (Standalone System)
                         4. Tidak ada persyaratan untuk suhu dan kelembaban ruangan yang ketat.

                         5. Tidak ada detail spesifikasi pengkabelan yang ketat (cable tray, cable marker).
                         6. Tidak ada pengujian detail yang dilakukan saat komisioning.

                         7. Tidak ada persyaratan pembuatan manual dan pelatihan operator yang memadai.
                         8. Memilih komponen dari pabrikan yang belum mapan dan teruji di Indonesia

                         9. Mengimplementasikan teknologi baru yang belum cukup teruji penggunaannya.























                                        Pedoman Rancangan PLTS Hibrida untuk Island Grid | 83
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98