Page 90 - Design and Control of PV Hybrid System in Practice_REEP (GIZ)[7407]
P. 90
Hint 23 Migrasi dari Off-grid ke On-Grid
1. Jika seamless transition (transisi secara mulus) dari operasi on-grid ke off-grid dan
sebaliknya diinginkan, maka jenis inverter baterai yang digunakan harus bisa
beroperasi secara interaktif (off-grid dan on-grid).
2. Jika seamless bukan menjadi persyaratan utama, yakni tidak masalah dengan
adanya kedip saat transisi di pagi hari (ketika PV dan baterai mulai beroperasi
kembali dan PLTD/grid-forming dimatikan), maka jenis inverter off-grid dapat
digunakan dengan catatan berikut:
• Terdapat fitur load sharing otomatis pada genset. Bila fitur tersebut tidak
tersedia pada sistem eksisting, diperlukan adanya penambahan fitur
tersebut.
• Terdapat Automatic Transfer Switch (ATS) di PLTS atau PLTD untuk
memindahkan jalur suplai dari PLTD ke PLTS di pagi hari dan sebaliknya
di sore hari.
• Terdapat sistem kendali otomatis di PLTS dan PLTD untuk membaca
beban sistem dan SoC baterai serta mengatur proses transisi.
• Terdapat komunikasi dari PLTS ke PLTD (sebaiknya menggunakan kabel
fiber-optic). Kabel bisa saja dipasang pada tiang 20 kV eksisting.
7.2. Standar dan Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik
Ketika sistem PLTS telah direkayasa sedemikian rupa sehingga mampu beroperasi secara on-grid,
dalam pelaksanaan dan proses interkoneksi, sistem PLTS harus mematuhi peraturan yang berlaku di
Indonesia. Peraturan yang berlaku terkait interkoneksi pada jaringan listrik PLN adalah Standar
Perusahaan Listrik Negara (SPLN), Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) dan Peraturan Menteri
terkait Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik (Grid Code), serta Aturan Distribusi Tenaga Listrik
(Distribution Code). Pada Tabel 2-1 dipaparkan tentang batasan-batasan pada aturan jaringan sistem
tenaga listrik serta aturan distribusi tenaga listrik.
Aturan jaringan (grid code) tersedia untuk setiap wilayah di Indonesia. Aturan Jaringan Sistem Tenaga
Listrik (grid Code), mengutip dari Permen ESDM no.10 Tahun 2017 adalah “seperangkat peraturan,
persyaratan, dan standar untuk menjamin keamanan, keandalan, serta pengoperasian dan
pengembangan sistem yang efisien dalam memenuhi peningkatan kebutuhan tenaga listrik pada
sistem tenaga listrik. Untuk melakukan proses interkoneksi, aturan-aturan dalam grid code dan
distribution code yaitu aturan manajemen jaringan, aturan penyambungan, aturan operasi, aturan
Pedoman Rancangan PLTS Hibrida untuk Island Grid | 80