Page 91 - Design and Control of PV Hybrid System in Practice_REEP (GIZ)[7407]
P. 91
perencanaan dan pelaksanaan, aturan setelmen, aturan pengukuran, aturan kebutuhan data, dan
aturan tambahan harus dipenuhi.
Tabel 7-1 Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik
Subyek Batas Nilai
Resistansi Tanah 5 Ω
Frekuensi ± 5% dari 50 Hz
Tegangan +5% atau -10% pada level 20 kV
Kapasitas Arus Pemutusan pada Kubike
l 16 kA
(20 kV)
Kapasitas Arus Pemutusan 40 kA
Pada 150 kV
Distorsi harmonic total maksimum
jaringan 3 %
Distorsi harmonic total maksimum Tegangan individu : 3 %
distribusi Tegangan Total : 5 %
Jangka pendek : 1,0
Flicker
Jangka panjang : 0,8
Faktor daya di titik sambungan 0,85 lagging
275 kV : 100 ms
Waktu pemutusan gangguan 150 kV : 120 ms
66 kV : 150 ms
PLTS yang akan tersambung dengan jaringan utilitas harus memenuhi persyaratan yang tertuang
dalam grid code dan distribution code (apabila PLTS tersambung pada jaringan tegangan distribusi
20kV ). Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik (Grid Code) dan jaringan distribusi (Distribution Code)
yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut :
• Peraturan Menteri ESDM No. 18 Tahun 2016 Tentang “Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik
Kalimantan”
• Peraturan Menteri ESDM No. 37 Tahun 2008 Tentang “Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik
Sumatera”
• Peraturan Menteri ESDM No. 03 Tahun 2007 tentang “Aturan Jaringan Sistem Tenaga Listrik
Jawa-Madura-Bali”
• Peraturan Menteri ESDM No.02 Tahun 2015 tentang “Aturan Sistem Tenaga Listrik
Sulawesi”Peraturan Menteri ESDM No. 04 Tahun 2009 tentang “Aturan Distribusi Tenaga
Listrik”
Pedoman Rancangan PLTS Hibrida untuk Island Grid | 81