Page 51 - Echos2
P. 51

1. Serikat, dibimbing oleh Roh Kudus, mendengarkan dengan penuh

               perhatian dan menanggapi secara kreatif jeritan orang-orang yang
               paling tidak beruntung dalam masyarakat.

               Pengalaman Pentakosta yang berkelanjutan akan membuat Kongregasi

               tetap  berfokus  pada  mereka  yang  terpinggirkan,  khususnya  mereka
               yang  hidup  di  pinggiran  masyarakat,  yang  disebut  Louisa  sebagai

               "orang  miskin  yang  ditinggalkan."       Bagi  para  gadis,  seperti  yang
                                                              91
               dijelaskan dalam Injil Lukas, yang terakhir adalah yang pertama, orang
               luar adalah orang dalam, mereka yang berada di pinggiran berada di
               pusat.


               Injil  Lukas dan kitab Kisah Para Rasul memberikan penekanan yang
               sangat besar pada Roh Kudus sebagai kekuatan pendorong di dalam

               Gereja.    Roh  Kudus  turun  ke  atas  Yesus  pada  saat  Ia  dibaptis  oleh
               Yohanes  (Lukas  3:22).    Kemudian  Roh  mendorong-Nya  ke  padang

               gurun untuk mempersiapkan pelayanan-Nya di depan umum (Lukas
               4:1).  Kemudian, di sinagoge di Nažaret, Yesus menyatakan bahwa Roh

               Kudus  adalah  sumber  panggilan-Nya  sebagai  Penginjil  dan  Hamba

               Orang Miskin (Lukas 4:18): "Roh Tuhan ada pada-Ku.  Oleh sebab itu, Ia
               telah mengurapi Aku.  Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar
               baik  kepada  orang-orang  miskin,  untuk  memberitakan  pembebasan

               kepada orang-orang tawanan, pemulihan penglihatan bagi orang-orang

               buta dan pembebasan bagi orang-orang tawanan, untuk memberitakan

               tahun rahmat Tuhan."   Dalam Kisah Para Rasul, Roh Kudus mengutus
               Gereja yang telah dilahirkan kembali ke seluruh penjuru bumi (Kisah
               Para  Rasul  1:8).    Dalam  perjalanan  mereka,  Paulus  menambahkan,

               mereka selalu memperhatikan orang-orang miskin (Galatia 2:10).

               Louisa dan Vinsensius percaya bahwa panggilan mereka berasal dari

               Roh Kudus.  Mereka mengidentifikasi Roh Kudus sebagai api cinta dan
               kekuatan pendorong untuk misi dan cinta kasih, yang keduanya menjadi

               ciri  khas  para  Puteri  Kasih.    Cinta  kasih  praktis,  dilakukan  dengan
               kesederhanaan dan kerendahan hati, adalah tanda pengenal seorang

               Puteri  Kasih,  dan  dorongan  misionaris  telah  mendefinisikan  Serikat


               91  SW, p. 17.

                                                                                                               51
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56