Page 46 - Echos2
P. 46
"Oh, berapa kali saya berada dalam kondisi seperti ini, sehingga saya
keluar dari tatanan rencana Allah, yang begitu agung bagi mereka yang
diutus Roh Kudus. Hal ini menyadarkan saya bahwa semua kekacauan
dalam hidup ini disebabkan oleh kegagalan untuk menyerahkan diri
kepada Allah untuk menerima Roh Kudus."
72
Mengetahui kelemahannya sendiri tetapi juga ingin untuk tidak
menempatkan rintangan apa pun di jalan kedatangan Roh Kudus,
Louisa berdoa:
"O Cahaya Abadi, angkatlah kebutaanku! O Kesatuan yang Sempurna,
ciptakanlah di dalam diriku kesederhanaan keberadaan! Rendahkanlah
hatiku untuk menerima rahmat-Mu. Semoga kekuatan untuk mengasihi
yang telah Engkau tempatkan di dalam jiwaku tidak lagi berhenti pada
kekacauan kemandirianku yang, pada kenyataannya, hanyalah
ketidakberdayaan dan penghalang bagi kasih murni yang harus kumiliki
sebagai hasil dari berdiamnya Roh Kudus."
73
Louisa menyadari betapa luar biasanya karunia Roh Kudus itu. "Adakah
yang lebih mulia di Surga dan di bumi daripada harta ini? ... Tidakkah
seharusnya saya, yang menerimanya, ingin mati? ... Oh, betapa aku
sangat menginginkannya, dan dengan segenap hatiku." Dalam luapan
74
cinta, ia memohon kepada Allah Tritunggal: "Bapa yang kekal, aku
memohon belas kasihan-Mu ini atas nama rencana-Mu yang Engkau
miliki sejak kekekalan dalam Penjelmaan Putera-Mu dan melalui jasa-
jasa-Nya. Juruselamatku, berilah aku rahmat ini atas kasih yang Engkau
berikan kepada Perawan Suci. Roh Kudus, kerjakanlah keajaiban ini
dalam diri hamba-Mu yang tak layak ini melalui persatuan penuh kasih
yang Engkau miliki sejak kekekalan dengan Bapa dan Putera."
75
Pada hari ketiga retret, Louisa merefleksikan "tanda-tanda" yang
memungkinkan kita untuk mengenali bahwa Roh Kudus bekerja di
dalam diri kita. Dengan mempertimbangkan "bahwa salah satu dampak
72 Ibid.
73 Ibid.
74 Cf. SW, p. 819.
75 SW, p. 819.
46