Page 42 - Echos2
P. 42

"Saya harus dengan tekun menantikan kedatangan Roh Kudus meskipun

               saya  tidak  tahu  kapan  itu  akan  terjadi.    Saya  harus  menerima
               ketidakpastian ini dan juga ketidakmampuan saya untuk melihat dengan

               jelas pada saat ini jalan yang Tuhan inginkan untuk saya ikuti dalam
               pelayanan-Nya.  Saya harus menyerahkan diri saya sepenuhnya kepada

               Penyelenggaraan-Nya  agar  dapat  sepenuhnya  menjadi  milik-Nya."
                                                                                                        62
               Sepanjang  hidupnya,  Louisa  menghubungkan  Roh  Kudus  dengan

               Penyelenggaraan Ilahi dalam sebuah tema khas Lukan.

               Februari 1633

               Pada  bulan  Februari  1633,  Marguerite  Naseau  meninggal  karena

               wabah, setelah tertular penyakit dari seorang wanita yang sakit yang
               dia tempatkan di tempat tidurnya sendiri.  Kematian Marguerite yang

               begitu cepat, wanita pemberani yang dianggap sebagai Putri Kasih yang
               pertama,  sangat  menyentuh  hati  Louisa  dan  Vinsensius.    Vinsensius

               mendorong Louisa untuk meminta penerangan agar dapat mengambil
               keputusan:


               "Sehubungan dengan pekerjaanmu, pikiranku belum cukup tercerahkan
               di hadapan  Tuhan tentang kesulitan  yang mencegahku untuk melihat

               apakah itu adalah kehendak Yang Mahakudus.  Saya mohon Anda, Nona,
               untuk  merekomendasikan  hal  ini  kepada-Nya  selama  hari-hari  ini  di

               mana Dia mengkomunikasikan  berkat-berkat Roh Kudus dengan  lebih
               berlimpah, lebih tepatnya, Roh Kudus sendiri.  Oleh karena itu, marilah

               kita bertekun di dalam doa-doa kita, dan semoga engkau tetap ceria."                    63

               Kesulitan  apakah  yang  dimaksud  oleh  Vinsensius?    Surat  itu  tidak

               menjelaskan  secara  spesifik,  tetapi  Vinsensius  dan  Louisa  tentu  saja
               bergumul  dengan  beberapa  pertanyaan  mendasar  pada  masa-masa

               awal  ketika  Puteri  Kasih  mulai  berdiri  sebagai  sebuah  komunitas.
               Apakah  dengan  mendirikan  sebuah  komunitas  wanita  muda  untuk

               melayani  kaum  miskin  akan  mengurangi  peran  dari  Persaudaraan
               Kasih?  Apakah kelompok lain yang berbeda benar-benar dibutuhkan?






               62  SW, p. 717.
               63  CCD I, 200.

                                                                                                               42
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47