Page 87 - layout terbaru fiks.3 - PDF
P. 87

Semakin membuatnya yakin bahwa Risa adalah pelaku dari semua teror ini, Nisa diam-diam
               menyelidiki apa saja yang dilakukan Risa. Akhirnya, Nisa berencana mengajak Risa untuk

               menginap dirumahnya lagi dengan tujuan dapat menemukan bukti kuat bahwa ia pelaku dari
               teror ini. Risa awalnya menolak, tetapi setelah Nisa merayunya dengan alasan ia takut di rumah

               sendiri, Risa pun bersedia menginap dirumah Nisa.


                       Saat dini hari, Nisa bangun dan melihat Risa tidak ada disampingnya, namun terdengar
               suara air dari kamar mandi. Lalu, Nisa membuka tas Risa untuk mencari bukti-bukti yang kuat,

               namun yang ia temukan dari handphone Risa hanya chat suaminya. Karena suara air dari kamar
               mandi belum berhenti, Nisa melanjutkan membaca chat suami Risa. Tetapi ia tidak menemukan

               bukti apapun, hanya saja Nisa berpikir chat Risa dengan suaminya seolah-olah tidak tinggal

               bersama. Nisa pun kembali tidur namun Risa belum juga kembali ke kamar.

                       Paginya, Nisa terkejut saat hendak mandi karena air dari kamar mandi terus menyala

               hingga airnya hampir memenuhi dapurku dan air itu berwarna kemerahan. Ketika ia membuka
               pintu  kamar  mandinya,  ia  menemukan  mayat  Risa  yang  sudah  tergeletak  di  kamar  mandi

               dengan darah yang sangat banyak. Seketika rumah Nisa menjadi merah dipenuhi darah yang

               mengalir dari kamar mandi. Ia sangat terpukul dengan semua kejadian ini dan tidak menyangka
               bahwa yang ia curigai bahkan ikut menjadi korban, lalu Nisa memenuhi panggilan polisi untuk

               menjadi saksi dalam penyelidikan kasus Miftah dan dilanjutkan kasus kematian Risa.

                       Ketika Nisa sendirian dan hanya melamun dirumahnya, ia mencium bau busuk dari atas

               atap,  tetapi  ia  berusaha  menghiraukan  karena  pikirannya  sudah  penuh  dengan  kejadian-
               kejadian yang ia alami. Malam hari saat Nisa tertidur, tiba-tiba ia terbangun karena ada yang

               menetes dari atas, dan ketika dicium baunya oleh Nisa ternyata bau busuk sekali. Karena ia

               penasaran,  ia  berusaha  mencari  tahu  dan  naik  ke  ruangan  atas  yang  tidak  pernah  dipakai
               olehnya, dan saat itu ia menyadari bahwa seharusnya ruangan ini sudah ia kunci namun ketika

               ia membuka pintunya langsung terbuka tanpa kunci.








                                                            87
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92