Page 84 - layout terbaru fiks.3 - PDF
P. 84
Di sebuah perumahan pinggiran kota tinggallah seorang gadis yang tidak memiliki
keluarga bernama Nisa, sudah 2 tahun ia hidup sendiri karena ibunya meninggal dunia. Namun
karena ia tidak mampu membayar biaya sewa rumah itu, akhirnya ia memilih untuk pindah ke
sebuah pedesaan yang pastinya serba lebih murah daripada dekat kota. Lalu, ia tinggal di rumah
yang sudah lama kosong dan biaya sewanya sangat murah. Nisa merasa lega, keesokan harinya
ia langsung mencari pekerjaan disekitar desa itu.
Di ujung desa tersebut terdapat pabrik kayu yang lumayan besar, dan Nisa diterima
kerja disana. Suatu hari, teman kerjanya bernama Risa ingin menginap dirumah Nisa, karena
malam itu lembur dan rumahnya berjarak sangat jauh dari pabrik akhirnya Nisa mengizinkan
Risa untuk menginap dirumahnya. Semakin lama mereka berdua semakin dekat dan menjadi
sahabat, mereka sering menghabiskan waktu bersama apalagi saat hari libur, namun berbeda
dengan Nisa, Risa sudah memiliki suami. Nisa menunjukkan semua isi rumahnya kepada Risa
karena ia sangat mempercayai dan agar memudahkan Risa jika ingin berkunjung atau
menginap.
Berangkat pagi pulang malam menjadi kebiasaan Nisa setelah menjadi buruh pabrik
kayu, setiap pulang ia selalu membeli makan untuk sarapan pagi, namun Nisa heran karena
beberapa lauk terkadang hilang entah kemana. Karena kesibukannya, ia hanya memikirkan
bahwa itu hanyalah ulah tikus atau kucing yang masuk ke rumah. Nisa sempat menuduh Risa
karena yang bebas keluar masuk dan menginap dirumah itu hanya dia, namun tidak disangka
tindakan Nisa itu memperburuk pertemanan mereka berdua. Kemudian, Nisa meminta maaf
kepada Risa dan ia berharap bisa berteman lagi seperti sebelumnya.
Waktu berlalu begitu lama, namun pertemanan Nisa dan Risa tidak kembali seperti dulu
dan terkesan canggung saat bertemu hanya bertegur sapa tidak saling mengobrol. Suatu ketika
Nisa mengajak Risa untuk berkunjung ke rumahnya, tetapi Risa langsung menolak dengan
tegas.
“Risa, kamu sudah lama tidak berkunjung ke rumahku, maukah kamu nanti berkunjung ke
rumahku?, aku akan siapkan makanan kesukaanmu” ajak Nisa.
84