Page 159 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 159

145



            untuk sebagai BMI, latar belakang pendidikan mereka. Kapital
            budaya ini juga bisa dianggap sebagai artefak budaya yang
            memfasilitasi improvisasi habitus mereka sebagai pembantu
            rumah tangga menjadi ‘pembantu yang menulis.’
                 Di bab sebelumnya saya mengulas
            praktik blogging para BMI Hong Kong
            dan beberapa karya BMI yang sudah
            dipublikasikan dalam bentuk memoir
                   ROSDA
            dan cerpen. Praktik literasi tersebut
            mampu memfasilitasi proses transformasi
            identitas para BMI. Dalam bab ini, saya
            beralih ke buku TKW Menulis (2010) yang
            ditulis oleh Bayu Insani dan Ida Raihan dan
            film dokumenter Hong Kong Helper Ngampus
            karya Ani Ema Susanti. Ketiga nama ini
            pernah bekerja sebagai BMI di Hong Kong.



                                 Gambar 5.1 Buku TKW Menulis
                                                             sumber: Dok. Penulis


                 Bayu Insani dan Ida Raihan adalah BMI yang juga anggota
            FLP cabang Hong Kong. Bagi Bayu, improvisasi habitus yang
            dia lakukan dimediasi oleh kapital budaya yang dia miliki.
            Bayu suka membaca dan memiliki sebuah perpustakaan koper
            selama di Hong Kong. Kapital budaya inilah yang mendorong
            Bayu untuk semakin mengembangkan kemampuan menulis.
            Dalam pengamatan saya selama ini, ada hubungan erat
            antara kebiasaan membaca dan kemampuan menulis dalam
            komunitas BMI penulis. Keterkaitan ini ditunjukkan oleh
   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164