Page 164 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 164
150
Ani Ema Susanti: Mengentaskan
Kemiskinan Melalui Film
Sabtu, 8 Desember 2012, pukul 09.00 pagi. Saya
sedang menikmati segelas hot chocolate di sebuah kedai
kopi di Cilandak Town Square Jakarta. Dua donat dan
satu sandwich tersuguh di piring kecil. Baru saya makan
ROSDA
satu. Perut masih kenyang, setelah sarapan di Wisma Makara
UI tadi pagi, sebelum check-out. Saya sedang menunggu
kedatangan Ani Ema Susanti, seorang mantan BMI Hong Kong.
Sekarang dia sudah asyik dengan dunia penyutradaraan film
dokumenter. Saya mengontak Ani dua hari sebelumnya, saat
saya baru sampai di Jakarta. Tujuan utama saya memang untuk
menghadiri konferensi internasional di bidang komunikasi di
UI Depok. Saya punya satu hari bebas pada hari Sabtu, sebelum
kembali ke Surabaya di sore harinya. Hari itu saya akan
mewawancarai Ani, salah satu partisipan penelitian saya.
Saya sudah mengenal Ani sejak satu tahun sebelumnya di
akhir tahun 2011. Ketika kami baru berkenalan di Facebook, Ani
meminta bantuan saya untuk menggarap English subtitle untuk
film pendeknya, Donor ASI. Film ini kemudian dinobatkan
sebagai film terbaik untuk kategori film dokumenter di FFI
2012. Tentu saja kemenangan ini tidak ada kaitannya dengan
bantuan yang saya berikan. Ani sudah meraih sederetan
penghargaan di berbagai festival film di tingkat nasional dan
internasional.
Cokelat panas baru sedikit saja saya seruput ketika sms
dari Ani masuk ke HP saya. “Kita jalan ke Blok M Plaza aja
mbak. Lebih dekat dengan bus Damri nanti kalau mau ke
bandara.”