Page 193 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 193
179
Bu Sri menganggap Danti salah satu murid yang berisiko.
Ayah, ibu, dan kakak-kakak Danti ‘turun’ ke jalan setiap
hari, sehingga Bu Sri mengkhawatirkan bahwa mereka juga
mengajak Danti bekerja di jalanan. Danti cukup sering tidak
masuk sekolah. Bu Sri sering memergokinya berada di jalanan
apabila tidak sekolah. Bu Sri sering menawarkan kepada ibu
Danti untuk menitipkan Danti dan adiknya (berumur sekitar
2 tahun) kepadanya di sekolah apabila mereka harus bekerja
ROSDA
di jalan. Ibu Danti menolak dengan halus, mengatakan bahwa
Danti tidak mau ke sekolah meskipun sudah dibujuk-bujuk
dan berkeras ingin ikut ke jalan. Bu Sri sering mengeluhkan
orangtua Danti yang kurang gigih memotivasi anak-anaknya
untuk bersekolah.
“Penentunya tuh orangtua.
Kalau orangtua maksa
anaknya ke sekolah mah Insya
Allah... (anak juga mau pergi
ke sekolah). Tuh lihat Rio.
Sekarang sudah nggak ke jalan
lagi. Ibunya rajin nganter ke
sini tiap hari.”
Apabila Danti tidak masuk sekolah, Bu Sri menjenguk ke
rumahnya untuk membujuk. Pada hari dia bersekolah setelah
beberapa hari absen, Danti terlihat tak bersemangat. Wajahnya
cemberut, dia hanya mematung di pintu melihat teman-
temannya. Bu Sri biasanya menghampirinya, menggandeng,