Page 23 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 23
9
Suara Dari Marjin mendiskusikan model ideologis sebagai
kerangka konsep untuk memahami literasi sebagai praktik
sosial. Dalam pendekatan ini, literasi tidak hanya dimaknai
sebagai seperangkat keterampilan mekanistik terkait membaca
dan menulis. Literasi sebagai praktik sosial mengakomodasi
nilai moral, pengalaman budaya, dan kepentingan ideologis
yang memengaruhi interaksi seseorang dengan teks. Model
ideologis tidaklah menampik pentingnya peran literasi dalam
ROSDA
membentuk transformasi kognitif dan sosial seseorang.
Namun dengan melihat literasi secara lebih kontekstual, maka
faktor-faktor sosiokultural seperti peran seseorang dalam
relasi kekuasaan yang mendorong atau menghambat proses
transformasi sosial dan ekonomi seseorang akan bisa diungkap.
Buku ini mengangkat suara kelompok marginal sebagai
kalangan yang selama ini mungkin dilabeli stigma ‘tidak
literat,’ atau kurang terpelajar, dalam standar pendidikan
formal. Buku ini memaparkan bagaimana kelompok-kelompok
ini mempraktikkan literasi—di buku ini didefinisikan sebagai
kegiatan yang berpusat pada teks—sebagai praktik sosial.
Kelompok-kelompok ini ‘tertinggal’ dalam standar pencapaian
akademis di kelas, taraf penghidupan, dan status sosial di
masyarakat. Mengangkat temuan dua penelitian berbasis
pendekatan etnografis di komunitas anak jalanan di Bandung
dan kelompok buruh migran Indonesia di Hong Kong, buku
ini mengembangkan definisi literasi lokal yang berkelindan
dengan konstruksi identitas dan interaksi sosial.
Buku ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktik literasi
lokal dalam konteks sosial yang spesifik. Literasi lokal ini
merupakan bagian dari kekayaan kearifan komunitas dan cara