Page 24 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 24

10



            belajar yang mendayagunakan kapital budaya (Bourdieu, 1986)
            dan teks kultural (Dyson, 1997, 2002, 2013) dalam komunitas
            melalui beragam pengalaman keseharian, pemaknaan kultural,
            atau preferensi mereka terhadap budaya populer.
                 Kajian literasi sebagai praktik sosial ini penting karena
            literasi di Indonesia saat ini telah berkembang sebagai
            kecakapan hidup yang mewujud dalam beragam aktivitas
            budaya. Kecakapan literasi tidak hanya bisa diukur dengan
                   ROSDA
            capaian pembelajaran formal, gelar akademis, strategi model
            pembelajaran tertentu, ataupun kurikulum yang seragam.
            Dengan mendokumentasikan praktik membaca, menulis,
            berkomunikasi, dan mengekspresikan gagasan dalam upaya
            mengkonstruksi identitas dalam interaksi sosial, buku ini
            menawarkan pemaknaan terhadap literasi secara ideologis
            (Street, 1995).



            Kajian Literasi Baru




                 Berbagai penelitian yang memandang literasi sebagai
            praktik sosial termasuk dalam bidang kajian baru yang
            disebut New Literacy Studies  (NLS, Kajian Literasi Baru).
            Beberapa konsep yang sering digunakan antara lain literacy
            events (peristiwa literasi) dan literacy practices (praktik literasi).
            Dalam kajiannya tentang literasi di dalam tiga komunitas
            di negara bagian South Carolina, AS, Shirley Heath (1983)
            mendefinisikan peristiwa literasi sebagai peristiwa apapun di
            mana sebuah bentuk tulisan/teks menjadi bagian dari interaksi
            para partisipan dan proses pemaknaan teks tersebut. Secara
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29