Page 31 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 31

17



            betul bekerja di jalanan. Setelah beberapa kali kunjungan dan
            obrolan ringan, Sofie menyimpulkan bahwa ‘bekerja di jalan’
            bukanlah dianggap sebuah profesi seperti halnya tukang becak,
            tukang sampah, satpam, pedagang bakso, tukang reparasi
            elektronik, dan beberapa pekerjaan lain yang disebutkan oleh
            warga. ‘Bekerja di jalan’ adalah kegiatan mencari uang yang
            disamarkan dengan istilah ‘serabutan’ dan dilakukan banyak
            warga apabila sedang tidak memiliki penghasilan, misalnya,
                   ROSDA
            dari pekerjaan konstruksi di proyek pembangunan (Dewayani,
            2014). Pekerjaan ‘serabutan’ ini tentu adalah respons yang
            tidak akan tergali melalui metode wawancara tradisional,
            yang merujuk kepada protokol yang kaku, atau instrumen
            survei. Istilah ‘serabutan’ merupakan bagian dari penjelasan
            yang kaya (thick description) yang berakar dari struktur nilai
            dan pemahaman anggota komunitas yang terefleksikan
            melalui respons terhadap peran Sofie sebagai seorang peneliti,
            dan saat itu, mahasiswa doktoral di sebuah universitas di
            Amerika. Respons ini sekaligus menunjukkan inferioritas
            dan pemahaman anggota komunitas terhadap status sosial
            ‘pekerjaan di jalan’ yang—meskipun terkadang menghasilkan
            pendapatan lebih tinggi—namun secara sosial tak setara
            dengan pekerjaan menarik becak, berdagang bakso, atau
            memungut sampah di kompleks perumahan.
                 Kompleksitas struktur nilai dan kerangka pemahaman
            kaum marginal yang mendasari interaksi dalam komunitas
            mereka menjadikan kajian literasi lokal ini sesuai dengan
            pendekatan etnografik kontemporer. Beberapa elemen yang
            menjelaskan mengapa pendekatan etnografik—dan bukan
            pendekatan positivistik—membingkai studi ini dengan lebih
            baik adalah:
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36