Page 34 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 34
20
Beberapa fitur pendekatan etnografi tersebut menjelaskan
bahwa studi etnografi adalah bagian sangat spesifik dari
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif sering dianggap
sebagai serangkaian metode penelitian yang tidak menerapkan
model kuantitatif (pokoknya non-kuantitatif). Elemen
mendasar yang membedakan penelitian kualitatif adalah
bukan teknik dan prosedur penelitian (teknik pemilihan
sampel, teknik wawancara, teknik observasi, juga teknik
ROSDA
analisis interpretasi), namun paradigma yang mendasari
perencanaan teknik penelitian. Paradigma ini adalah semangat
untuk memahami sebuah fenomena sosial secara lebih detail
melalui rangkaian instrumen untuk menggali respons dan
opini partisipan studi. Narasi partisipan ini dibingkai dalam
konteks makro (sosial-politik-ekonomi) yang diskursif, serta
pengalaman historis individual (Ortner, 2006). Kedua elemen
ini adalah esensi studi etnografi kritis di era postmodern.
Semangat postmodernisme yang mengembangkan
kesetaraan terhadap kelompok masyarakat marginal
melejitkan studi etnografi sehingga hampir setiap penelitian
kualitatif di negara-negara maju diklaim sebagai kajian
etnografi. Perkembangan ini diiringi oleh pendefinisian ulang
istilah ‘lapangan’ (Amit, 1999), maraknya gugatan terhadap
interpretasi tunggal objektivitas ilmiah serta tantangan untuk
menyajikan studi etnografi dalam format yang paling reflektif
dan performatif (Denzin& Lincoln, 2009). Di luar cairnya
definisi dan batasan studi etnografi kontemporer, dua studi
dalam buku ini menerapkan metode yang masih belum dapat
dianggap mewakili studi etnografi secara utuh. Keterbatasan
waktu dan aktivitas akademik Sofie di Amerika Serikat