Page 36 - Kelas 12 Hindu BS press
P. 36

Sruti berdasarkan penafsiran yang otentik dalam kitab smrti adalah Weda
               dalam  arti  murni, yaitu wahyu-wahyu yang dihimpun dalam      beberapa
               buah buku, yang disebut mantra samhita. Kitab Weda samhita ada empat
               jenis  yang disebut  dengan catur Weda  samhita. Bila  keberadaan kitab-
               kitab ini  kita  bandingkan dengan kitab-kitab perundang-undangan, maka
               sruti adalah undang-undang dasar itu, karena sruti merupakan sumber atau
               asal  dari  segala  aturan (sumber dari  segala  sumber hukum). Sedangkan
               smrti  merupakan peraturan-peraturan atau ajaran-ajaran yang dibuat
               bersumberkan pada    sruti. Oleh karena  itu, dalam  perundang-undangan
               smrti  disamakan dengan undang-undang, baik undang-undang organik
               maupun undang-undang anorganik.
               Sila merupakan tingkah laku orang-orang beradab, dalam kaitannya dengan
               hukum, sila adalah menjadikan tingkah laku orang-orang beradab sebagai
               contoh dalam kehidupan. Sedangkan acarya adalah adat-istiadat yang hidup
               dalam  masyarakat  yang merupakan hukum      positif. Atmanastuti  adalah
               rasa puas pada diri. Rasa puas merupakan ukuran yang selalu diusahakan
               oleh setiap manusia. Namun, kalau rasa puas itu diukur pada diri pribadi
               seseorang akan menimbulkan berbagai     kesulitan karena  setiap manusia
               memiliki rasa puas yang berbeda-beda. Oleh karena itu, rasa puas tersebut
               harus  diukur atas  dasar kepentingan publik atau umum. Penunjukkan
               rasa  puas  secara  umum  tidak dapat  dibuat  tanpa  pelembagaannya. Weda
               mempergunakan sistem     kemajelisan sebagai  dasar ukuran untuk dapat
               mewujudkan rasa    puas  tersebut. Majelis  Parisada  adalah majelis  para
               ahli  yang disebut  para  wipra  (brahmana) ahli  dari  berbagai  cabang ilmu
               pengetahuan.
               Demikian keberadaan hukum      formal  bila  dikaitkan dengan keberadaan
               hukum agama, berserta lembaganya yang ada sampai sekarang ini.

            4.  Sumber Hukum Hindu dalam Arti Filsafat
               Filsafat merupakan dasar pembentukan kaidah-kaidah hukum itu sendiri.
               Sumber hukum ini dapat bersumber dari banyak sumber dan luas, karena
               isi sumber hukum ini meliputi seluruh proses pembentukan sumber hukum
               sejak zaman dahulu hingga sekarang. Daya mengikat hukum ini terhadap
               para anggotanya tergantung pada sifat dan bentuk kaedah-kaedah hukum
               ini, apakah bersifat normatif atau bersifat mengatur.

               Sumber hukum    dalam  arti  filsafat  merupakan aspek rasional  dari  agama
               dan merupakan satu bagian yang tak terpisahkan atau integral dari agama.
               Filsafat  adalah ilmu pikir, filsafat  juga  merupakan pencairan rasional  ke
               dalam  sifat  kebenaran atau realistis, yang juga  memberikan pemecahan





            26    Kelas XII SMA/SMK
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41