Page 31 - Kelas 12 Hindu BS press
P. 31
Gde. 1984:79). Selanjutnya berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan,
peninjauan sumber hukum Hindu dapat dilakukan melalui berbagai macam
kemungkinan, antara lain:
1. Sumber Hukum dalam Arti Sejarah
Sumber hukum dalam arti sejarah adalah peninjauan dasar-dasar hukum
yang dipergunakan oleh para ahli sejarah dalam menyusun dan meninjau
pertumbuhan suatu bangsa terutama di bidang politik, sosial, kebudayaan,
hukum dll, termasuk berbagai lembaga Negara.
Perkembangan dan pertumbuhan Negara Indonesia dari zaman
kerajaan Hindu sampai zaman merdeka, telah memperlihatkan berbagai
perkembangan hukum dan sistem pemerintahan. Untuk dapat menemukan
sumber-sumber ini, dapat kita jumpai berbagai prasasti-prasasti,
piagam-piagam, dan tulisan-tulisan yang mempunyai sifat hukum yang
dikembangkan atau ditulis pada zaman-zaman tertentu. Sumber-sumber
tulisan inilah yang juga dipergunakan untuk menyusun konsep-konsep
hukum dalam usaha pembentukan masyarakat yang dicita-citakan.
Sejarah telah membuktikan bahwa lahirnya Pancasila digali dari sumber-
sumber yang diangkat dari sejarah dan pengalaman bangsa, falsafah yang
dianut masyarakat dan struktur yang telah ada dalam masyarakat. Bukti-
bukti pengaruh hukum Hindu di Indonesia dapat ditemukan dalam catatan-
catatan seperti Siwasasana dan Kuttaramanawa.
Sumber hukum Hindu dalam arti sejarah adalah sumber hukum Hindu yang
dipergunakan oleh para ahli Hindulogi dalam peninjauan dan penulisannya
mengenai pertumbuhan serta kejadian hukum Hindu itu terutama dalam
rangka pengamatan dan peninjauan masalah aspek politik, filosofis,
sosiologi, kebudayaan dan hukumnya sampai pada bentuk materiil yang
tampak berlaku pada satu masa dan tempat tertentu.
Peninjauan hukum Hindu secara historis ditujukan pada penelitian data-
data mengenai berlakunya kaidah-kaidah hukum berdasarkan dokumen
tertulis yang ada. Penekanan disini mesti pada dokumen tertulis karena
pengertian sejarah dan bukan sejarah adalah terbatas, pada bukti tertulis.
Kaidah-kaidah yang ada dalam bentuk tidak tertulis (prasejarah), tidak
bersifat sejarah melainkan secara tradisional atau kebiasaan yang didalam
hukum Hindu disebut Acara.
Kemungkinan kaidah-kaidah yang berasal dari pra-sejarah ditulis dalam
zaman sejarah, dapat dinilai sebagai satu proses pertumbuhan sejarah
hukum dari satu phase ke phase yang baru. Dari pengertian sumber
hukum tertulis, peninjauan sumber hukum Hindu dapat dilihat berdasarkan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 21