Page 29 - Kelas 12 Hindu BS press
P. 29

Adapun mengenai      kompetensi   hukum   dan kebiasaan yang mengatur
               kehidupan seseorang bermasyarakat    berdasarkan hukum   Hindu bersumber
               pada kekuasaan Tuhan yang menciptakan atau menurut hukum abadi. Dalam
               sejarah pertumbuhan dan perkembangan agama        Hindu istilah hukum   ini
               lebih dikenal dengan istilah Rta. Terkait dengan sifat kekuasaan hukum atas
               kehidupan seseorang telah dikembangkan secara      sistematis  pada  zaman
               Weda, sehingga   keseluruhan model   dan bentuk-bentuk hubungan hukum
               sosial telah banyak dirumuskan secara sadar didalam buku-buku karya ilmiah
               di  zaman Hindu purba. Pembagian kelompok kerja    berdasarkan spesialisasi
               telah pula mulai dikemas sejak zaman Weda dengan memperkenalkan konsep
               masyarakat   idial  dengan mengelompokkan anggota-anggota       masyarakat
               berdasarkan kelompok-kelompok ahli yang lebih dikenal dengan istilah ”catur
               varna” yang kemudian berkembang menjadi konsep ”kasta”. Kejadian seperti
               ini tentu tidak terlepas dari hegemoni kaum Brahmana pada zaman Brahmana.
               Hal semacam ini perlu kita renungkan dan sikapi dengan bijak.
               Konsep ”kasta”   inilah yang kemudian merombak sikap pandangan para
               penulis  terdahulu ”warna”  menjadi  bentuk kelompok berdasarkan kelahiran
               ”geneotis atau jati”, dan sekaligus mengaburkan arti-istilah fungsionalisasinya
               menjadi status sosial berdasarkan keturunan. Perubahan pandangan seperti itu
               nampaknya tidak dapat dihindari lagi, karena disamping masalah komunikasi
               yang sulit, juga  kesulitan bahasa  telah memungkinkan timbulnya  golongan
               elit tertentu untuk menggunakan fungsinya lebih menonjolkan arti dan istilah
               jati  (kelahiran) menjadi  konsep-konsep ‘kasta’ yang menyempit  dan kaku.
               Dengan demikian akhirnya munculah konsep-konsep sosial baru yang merubah
               pola berpikir orde sosial berdasarkan Weda menjadi orde sosial berdasarkan
               versi  brahmanaisme. Salah satu sumber hukum     yang merupakan landasan
               idial  dari  model-model  pembentukan lembaga    sosial  berdasarkan Weda,
               bersumber pada kitab suci Rg Weda mandala X yang dikenal dengan istilah
               ”Purusa Sukta”. Dari ayat kitab ini kita dapat mengenal fungsionalisasi sosial
               masyarakat yang dikelompokkan menjadi 4 (empat) macam kelompok kerja
               yang profesional, antara  lain:  Brahmana, Ksatria, Wesya  dan Sudra. Uraian
               tentang konsep sosial ini ternyata diulangi lagi didalam kitab Atharwa Weda
               dengan bermacam-macam      implikasinya  serta  memasukkan teori-teori  baru
               yang bersendikan ajaran teokrasi secara lebih intensif dan ekstensif. Melalui
               kemajuan teori  baru berdasarkan konsep-konsep teokrasi, tampak kepada
               kita  adanya  tiga  jalur pertumbuhan dan perkembangan ideologi  yang akan
               merubah nilai-nilai  sosial  dalam  sejarah manusia  dan kemanusiaan (Hindu)
               yaitu:








                                                          Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti   19
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34