Page 24 - Kelas 12 Hindu BS press
P. 24

bahwa benda itu adalah haknya yang sah (Dharmasastra, II.168-174). Ini
               berarti, bahwa saat itu telah ada dan dibuatkan aturan tentang pemanfaatan
               dan pembuktian bahwa barang itu bertuan atau barang tidak bertuan.

            4.  Persekutuan (Sambhayasamutthana). Persekutuan antara      firma  dalam
               bidang hukum    dagang menurut   hukum   Hindu baru pertama    kali  kita
               jumpai dalam kitab Dharmasastra karya Rsi Wisnu. Premi atau keuntungan
               atau upah yang diterima oleh para anggota harus berbanding sama menurut
               aturan. Berdasarkan pertumbuhan kesadaran hukum masyarakat, lembaga
               itu mungkin sudah berkembang sebelum Rsi Manu dan mencapai bentuknya
               pada zamannya Rsi Manu. Ajaran ini selanjutnya dikembangkan oleh Rsi
               Yajnawalkya, Rsi Narada, dan Rsi Brhaspati.
            5.  Dana  atau pemberian (Dattasyanapakarma). Dana    atau pemberian baik
               berdasarkan agama    maupun tidak berdasarkan agama     dikenal  dengan
               titel  ”Datta Pradanika”  atau juga  disebut  Syanapakarma, yang artinya;
               menghadiahkan atau penuntutan atas   pemberian. Menurut   Agama   Hindu
               berbuat  dana  merupakan kewajiban yang terpuji  dan diatur berdasarkan
               ajaran agama   dan kepercayaan masyarakat. Bentuk pemberian yang
               pertama  kita  jumpai  adalah bentuk daksina, yaitu semacam  pemberian
               sebagai upah kepada Pendeta (brahmana) yang melakukan upacara untuk
               orang lain. Besarnya  pemberian tidak sama, yang terpenting adalah nilai
               pemberian itu.

            Selanjutnya  sloka  kitab hukum  Manawa   Dharmasastra   II. 6 menjelaskan
            bahwa;  Seluruh Weda   merupakan sumber utama    dari  pada  dharma  (Agama
            Hindu) kemudian barulah Smrti    di  samping kebiasaan-kebiasaan yang baik
            dari  orang-orang yang menghayati   Weda  serta  kemudian acara  tradisi  dari
            orang-orang suci dan akhirnya atmanatusti ”rasa puas diri sendiri”.
            Berdasarkan sloka tersebut di atas kita dapat mengenal sumber-sumber hukum
            Hindu menurut urut-urutannya adalah sebagaimana istilah berikut:

            1.  Weda Sruti.
            2.  Weda Smrti.

            3.  Sila.
            4.  Acara (Sadacara).

            5.  Atmanastusti.











            14    Kelas XII SMA/SMK
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29